RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Oesman Sapta Odang mendorong pemerintah mengurangi keran impor komoditi pangan dan lebih memperhatikan kesejahteraan petani lokal.
“Saya mendorong pemerintah untuk lebih memperhatikan petani dengan mengurangi dan kalau bisa stop karena impor itu merugikan petani," kata Oesman Sapta ketika menjadi keynote speaker dalam Rakornas dan Diskusi Nasional 2019 Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), di Jakarta, Senin (18/3/2018).
Selain itu, OSO, begitu dia akrab disapa, juga menekankan agar pemerintah mampu memberikan insentif yang baik dalam industri pertanian, terutama dalam subsidi pupuk.
"Pemerintah sebagai mitra strategis petani harus mampu menjalin koordinasi konsolidasi dengan HKTI agar HKTI sendiri mampu mencapai tujuan organisasi untuk mensejahterakan petani itu sendiri,” tegas Oesman Sapta yang juga mantan Ketua HKTI 2010-2015.
Selain itu, Oesman Sapta juga menyerukan agar seluruh jajaran pengurus HKTI mampu bersatu dan menjadi wadah bagi organisasi petani, yang tujuannya adalah untuk mensejahterakan petani.
“Organisasi ini didirikan agar para petani maju. Petani bukan lagi suatu profesi yang rendahan, hampir 56 juta rakyat kita berprofesi sebagai petani, ini harus menjadi fokus perhatian kita," ujar OSO.
OSO mengharapkan pada pemerintah untuk mendorong produksi pertanian dan swasembada pangan. Dengan demikian, petani maju, mendapatakan insentif didorong dan didukung oleh pemerintah dengan mengikuti cara yang lebih modern, niscaya tidak perlu impor-impor lagi.
Pada kesempatan ini, Oesman Sapta juga berpesan kepada seluruh pengurus HKTI agar lebih mengoptimalisasi kinerja. HKTI harus mampu menjadi wadah bagi 56 juta petani dan berjuang mensejahterakan petani.
“Saya percaya HKTI dengan seluruh jajaran pengurus saat ini mampu konsisten memperjuangkan para petani. Selain itu seluruh pengurus harus mengerti dan paham dunia tani. Karena tujuan dari didirikan organisasi ini adalah untuk menjadi wadah bagi kesejahteraan seluruh petani,” pungkas Oesman Sapta.
Reporter: Syafril Amir