RIAUMANDIRI.CO, CHRISTCHURCH - Seorang perwira polisi muslim berpangkat tinggi di New Zealand atau Selandia Baru, Inspektur Naila Hassan, tak kuasa menahan tangis saat berpidato dalam acara yang didedikasikan untuk komunitas muslim dan korban teror dua masjid di Cristchurch. Dengan terisak, Hassan menyampaikan pesannya yang menyentuh hati.
Dilihat detikcom, Ahad (17/3/2019), dalam video yang dibagikan North Shore, Rodney & West Auckland Police, perempuan berseragam polisi itu berbicara di pusat kota Auckland, Aotea Square. Hassan mengatakan bahwa dia bangga menjadi seorang muslim.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu," ujar Hassan mengawali pidatonya sembari terisak.
"Saya bangga menjadi muslim dan seorang pemimpin di Kepolisian Selandia Baru," lanjutnya.
Hassan mengatakan, pesan dari kepolisian ini adalah untuk memastikan keselamatan warga Selandia Baru dan komunitas muslimnya.
"Saya tahu ini adalah momen yang sangat sangat menyedihkan bagi komunitas muslim kita khususnya, dan juga bagi semua orang di New Zealand dan seluruh dunia. Kami ingin meyakinkan semua orang bahwa kami melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan para korban serangan yang menghancurkan ini diperlakukan dengan sangat hormat," tutur Hassan.
Hassan juga mengatakan, saat ini telah ada peningkatan pengamanan polisi di sekitar masjid dan Islamic Center di New Zealand. Polisi juga bekerjasama dengan komunitas muslim dan pemimpin komunitas lainnya.
"Untuk memastikan keamanan semua komunitas di New Zealand. Jika kalian melihat ada hal yang mencurigakan, tolong segera laporkan dan telepon 111. Jangan ragu," katanya.
"Saya ingin komunitas muslim dan semua warga Christchurch untuk mengetahui bahwa kami berdiri bersama kalian, berduka bersama kalian. Kami polisi New Zealand akan melakukan apapun untuk mendukung kalian. Insya Allah," ujar Hassan.
Seorang pria, yang merupakan salah satu pemimpin muslim di Christchurch mengatakan apa yang dilakukan polisi, politikus dan Hassan adalah hal yang luar biasa. Dia pun berpesan kepada semua 'haters' bahwa aksi teror tersebut tidak menakuti komunitasnya.
"Kamu (haters) tidak akan menakuti kami. Kami warga New Zealand akan berdiri bersama, dan jika ada orang yang dikucilkan itu adalah kamu haters. Kami akan merespons kebencian dengan cinta," katanya.