RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Universitas Lancang Kuning menetapkan dua pasang calon presiden dan wakil presiden mahasiswa Unilak yang akan dipilih oleh mahasiswa secara langsung untuk periode 2019-2020 pada pemilihan langsung yang akan berlangsung 20-24 Maret 2019.
Penetapan yang dilakukan di aula lantai 3 Gedung Rektorat Unilak ini disaksikan oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr Eddy Asnawi, Rabu (13/3/2019).
Kedua pasangan capres dan cawapres mahasiswa itu adalah Amir Aripin Harahap (Fakultas Hukum) sebagai capres berpasangan dengan Cecep Maulana (Fakultas Ekonomi) sebagai cawapres. Kemudian, Retno Pebri sebagai capres (FKIP) dan Bima Sagala (Fasilkom) sebagai cawapres.
Penetapan pasangan dipimpin oleh Ketua KPUM Fauzan dan disaksikan oleh Wakil Rektor III Dr Eddy Asnawi.
Usai penetapan paslon, pada hari Kamis (14/3/2019) KPUM, melakukan penetapan nomor urut paslon. Dalam penetapan nomor urut ini, nomor urut 1 diperoleh pasangan Retno dan Bima Sagala, sementara nomor urut 2 Amir dan Cecep.
Ditemui di kampus, Amir, mahasiswa semester 6 Fakultas Hukum ini mengatakan, dalam pemilihan ini dirinya siap untuk kalah dan siap untuk menang. Jika dirinya dipercaya menjadi presiden mahasiswa Unilak maka dirinya akan merangkul semua mahasiswa Unilak.
"Untuk visi kita ingin membuat BEM Unilak menjadi rumah juang untuk mewujudkan Unilak unggul 2030. Kita membuat program akademik dan non akademik untuk mendongkrak akreditasi Unilak," tutupnya.
Hal yang sama juga disampaikan pasangan nomor urut 1 Retno. Saat ditemui ia menyebutkan ingin menjadikan BEM Unilak sebagai wadah pemersatu mahasiswa yang berlandaskan budaya Melayu.
"Kami ingin Unilak mempunyai perubahan untuk maju, dan jika kalah, kami siap membantu bersama sama dengan paslon lain. Kami maju juga didukung oleh dekan dan pimpinan FKIP Unilak yang memberikan respon yang positif," tutup Retno.