RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris di Kelurahan Bagan Kota, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, Kamis (14/3/2019). Kepolisian Daerah (Polda) Riau dan Polres setempat turut mem-backup kegiatan operasi tersebut.
Adalah RG alias Abu Riky. Pria berusia 25 tahun yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual makaroni itu diringkus saat tengah membeli sarapan, atau sekitar 08.25 WIB.
Dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, membenarkan hal tersebut. Dikatakannya, dalam pengungkapan itu, pihak kepolisian mengamankan seorang pria berinisial RG.
"Iya. Tadi (kemarin,red) pagi ada penangkapan terduga teroris di Rohil. Berinisial RG," ungkap perwira menengah Polri yang akrab disapa Narto itu.
Pengungkapan itu, kata Narto, dilakukan Densus 88. Polda Riau dan Polres Rohil hanya diperbantukan dalam operasi tersebut.
"Penangkapan itu, giat Densus 88. Kita (Polda Riau) hanya membackup saja," sebut mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) itu.
Mengingat operasi itu merupakan tugas Densus 88, Sunarto mengaku belum mendapat informasi lebih rinci terkait kronologis penangkapan tersebut. Dia juga tidak bisa memastikan jaringan RG dalam aksi dugaan teror tersebut.
Saat disinggung, penangkapan RG ada kaitannya dengan pengungkapan terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara (Sumut) baru-baru ini, Narto juga tidak bisa memastikan. Meski begitu, dia mengatakan saat ini Tim Densus 88 masih melakukan pengembangan atas jaringan Abu Riky.
"Belum (bisa dipastikan). Kita hanya memback up saja," tandas dia.
Dari informasi yang dihimpun, RG diamankan saat berada di Jalan Utama, Bagan Kota, Rohil. Tidak ada perlawanan yang dilakukan RG saat diringkus.
Usai diamankan, RG langsung digiring ke kediamannya, di Jalan Dr Pratomo. Di sana, petugas kemudian melakukan penggeledahan. Hasilnya, ditemukan sejumlah barang bukti berupa delapan anak panah, busur panah, facetarget, dua unit ponsel, stunt gun, jaket dan topi tactical, buku rekening, charger ponsel dan laptop, serta tas warna hitam.
Petugas mencium keterlibatan RG dalam aksi teror karena diduga aktif mem-posting terkait kejadian teror. Dia juga diduga pernah memberi arahan kepada anggota grup WhatsApp untuk melakukan teror.
"(RG) mengunggah video TKP ledakan di parkiran timur Senayan, 17 Februari 2019, ke Grup Channel Media Khilafah," sebut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan.
"Jadi poster-poster propaganda yang diambil dari beberapa foto, video dan ditambah narasi-narasi dia (terkait) serangan ISIS yang dilakukan di Filipina. Kemudian beberapa kegiatan ISIS yang ada di luar negeri diambil sama dia, diposting lagi di Indonesia," sambung Dedi.
Reporter: Dodi Ferdian