RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Kehadiran Prabowo Subianto di Kota Pekanbaru, Rabu (13/3/2019) disambut ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat. Menggunakan kemeja kebanggaannya, Ketua Umum Partai Gerindra itu datang ke Gelanggang Olahraga (GOR) Remaja yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, pukul 11.00 WIB.
Prabowo yang sudah ditunggu ribuan massa, diarak sedari gerbang GOR hingga pintu masuk gedung. Sembari mengacungkan salam dua jari khas Prabowo-Sandi, dia juga tampak sibuk melayani ribuan masyarakat yang ingin berjabat tangan.
Teriakan "Prabowo Presiden" dan "Prabowo... Prabowo" mengiringi kedatangan calon presiden nomor urut 02 itu di tanah melayu.
Dalam orasi kebangsaannya, Prabowo mengapresiasi sambutan yang sangat antusias dari masyarakat Riau. Tak lupa Prabowo juga mengingatkan kondisi bangsa saat ini. Menurutnya, ada kekuatan yang berusaha memecah belah bangsa Indonesia, terutama umat Islam di Tanah Air.
Prabowo juga menyingung kekayaan alam yang ada di Riau, tapi belum mampu untuk mesejahterakan rakyat secara merata.
"Apa yang tidak ada di Riau ini? Kelapa sawit mungkin paling banyak di Riau, karet, hutan kayu, dan minyak. Tapi kenapa masih banyak rakyatnya kesulitan mendapat lapangan pekerjaan," ujar Parabowo yang disambut gemuruh massa yang hadir.
Prabowo menegaskan perlunya keberanian dan langkah yang besar untuk mengembalikan kemakmuran Indonesia. Dia juga berjanji, jika diberi amanat oleh rakyat, akan membasmi koruptor sampai ke akar-akarnya, tidak terkecuali jika koruptor itu ada di lingkarannya sendiri.
"Setiap tahunnya, minimal 1.000 triliun rupiah uang Indonesia lari ke luar negeri. Itu minimal, dari data yang saya peroleh, jumlah itu lebih besar," ujarnya berapi-api, dan lagi-lagi disambut gemuruh massa yang hadir sembari meneriakkan "Prabowo... Prabowo..."
Prabowo mengakhiri pidatonya pada pukul 12.00 WIB, dan langsung bertolak ke Batam. Di luar gedung Prabowo kembali menjadi rebutan warga yang ingin bersalaman dengannya.
Dari sejumlah massa yang diwawancarai Riaumandiri.co, banyak juga yang berasal dari luar Kota Pekanbaru seperti, Rengat, Tembilahan, Siak, Dumai, dan Kampar. Mereka terdiri dari sejumlah perkumpulan, seperti emak-emak di sejumlah RT, kelurahan, klub motor, aliansi mahasiswa, relawan, dan masyarakat perorangan yang terdorong hatinya untuk menghadiri kunjungan Prabowo di Pekanbaru.
Masyarakat yang hadir mengaku merindukan perubahan. Mereka merindukan pemimpin yang dapat kembali mempersatukan bangsa Indonesia.
"Cukup sudah lima tahun ini kita terkotak-kotak, saatnya kita menyongsong perubahan," kata Arief dari organisasi sayap Perisai Berkarya DPC Pekanbaru.
Berbeda dengan Arief, Rizal yang juga dari Pekanbaru mengaku merindukan pemimpin yang mampu mengembalikan wibawa bangsa Indonesia di mata dunia.
Lain halnya dengan belasan emak-emak yang datang dari Kabupaten Kampar. Mereka kompak menginginkan pemimpin yang mampu mesejahterakan rakyat kecil dan membuat barang-barang kembali murah, mulai dari Sembako, tarif dasar listrik, hingga gas elpiji.
"Kami tidak berharap muluk-muluk, tak perlu bikin jalan tol, tak perlu bandara baru, yang kami inginkan bagaimana uang yang diberi suami cukup seperti dulu. Zaman sekarang semua pada mahal. Sudah mahal sulit pula didapat," ujar Evie yang diamini rekan-rekannya.
Evie dan rekan mengaku sudah menunggu kedatangan Prabowo sejak pukul 07.30 WIB, kendati Prabowo baru datang pukul 11.00 WIB. Cuaca panas tidak menyurutkan semangat emak-emak ini untuk menyambut calon presiden 02 itu di Bumi Lancang Kuning.
Kehadiran Prabowo di Pekanbaru sempat diwarnai oleh aksi bentang spanduk yang dilakukan belasan orang yang mengaku pendukung pasangan calon nomor urut 01. Aksi tersebut dilakukan di depan Posko Pemenangan Jokowi-Ma'aruf atau di Gedung Laena yang hanya berseberangan dengan tempat acara Prabowo.
Reporter: Nandra F Piliang