RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR dari PDIP Effendi Simbolon menilai pemerintah kurang perhatian dalam meningkatkan kemampuan tempur dan alat utama sistem senjata (Alutsista) yang dimiliki TNI serta kesejahteraan prajurit.
"Alasannya selalu dikatakan bahwa negara tidak punya dana yang cukup. Kenapa untuk yang lain cukup? Kenapa untuk infrastruktur cukup? Apa gunanya infrastruktur kalau negara kita tidak aman. Memang nggak bisa ditunda proyeknya bapak Basuki (Menteri PUPR-red) itu?" tegas Effendi Simbolon dalam diskusi bertema 'Quo Vadis TNI’, di Media Center DPR, Selasa (12/3/2019).
Memang diakui politisi PDIP itu, Pemerintahan Jokowi berjanji akana menempatkan 1,5% dari PDB bilamana pertumbuhan 7%.
"Sayangnya ada bilamananya nih, jadi kacau. Kalau 1,5 % dari PDB sekarang itu kurang lebih Rp220 triliun, bayangkan China saja sudah menaikan hampir 3000 triliun," ujar Effendi.
Jika para pemimpin di negara ini mengatakan bahwa bangsa ini adalah bangsa yang besar, malah Effendi Simbolan menyatakan sebaliknya. Alasan karena negara yang besar itu memiliki dukungan dari militernya.
"Siapa yang bilang, kita gak besar. Bangsa yang besar menurut saya adalah bangsa yang mempunyai kekuatan dukungan dari militernya. Kita sishakam rata, betul tetapi kalau perang gerilya yang berkelanjutan modelnya kayak 100 tahun yang lalu kita bisa menderita 4 generasi," tegasnya.
"Kita harus di depan mengantisipasi itu, bukan tidak munkin sauatu saat negara kita akan di caplok oleh negara besar di dunia, tetap namanya Indonesia tetapi sudah dianeksasi," ujar Simbolon yang kembali mengungkapkan kprihatinan terhadap peralatan perang yang dimilik TNI.
Politisi PDIP menginginkan bgaimana agar TNI, bukan cara memandang dari sisi dwi fungsinya, tetapi bagaimana TNI yang menjadi kekuatan yang diharapkan bisa handal mengatasi ancaman global, memiliki kemampuan, minimal di wilayah Asia.
Karena itu kata Effendi, TNI perlu mendapat perhatian dibantu, karena kepada merekalah bangsa ini berharap banyak. "Meraka yang menjaga, mengorbankan dirinya, jiwanya, raganya dan keluarganya tanpa pamrih dan negara membutuhkan tiang penyangga pertahanan dan itu ada di TNI," kata Effendi Simbolon.
Reporter: Syafril Amir