RIAUMANDIRI.CO, SIAK - Satu lagi prestasi pahlawan tanpa tanda jasa harumkan Negeri Istana. Sarifah Ratih Uswatun Khasanah (36), Guru Madrasah Aliyah asal Kabupaten Siak meraih 5 besar di Olimpiade Riau Science Competition Guru (OSRC) 2019 untuk Guru Tingkat SMA, MA & SMK se-Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, dengan memperebutkan Piala Gubernur Riau & Rektor Universitas Riau.
Ratih sehari-hari berprofesi sebagai guru mata pelajaran Fisika di MAN 1 Siak.
Ia berhasil lolos seleksi ujian tertulis bersama 11 orang guru peserta lomba lainnya, dan di fase final masuk dalam peringkat 5 besar se-Riau dan Kepulauan Riau. Atas capaian itu Ratih kemudian menerima medali perak dan sejumlah hadiah dari panitia.
"Alhamdulillah berkat doa keluarga dan rekan-rekan seprofesi para guru di Siak, saya bisa membawa pulang medali perak ini," kata Ratih di Siak Sri Indrapura, Kamis (7/3/19).
Perempuan kelahiran 28 Juli 1983 itu bercerita, Olimpiade Riau Science Competition Guru (OSRC) 2019 ditaja oleh Lembaga Olimpiade Sains Plus Indonesia (LOSPI), dan berlangsung dua hari pada 23-24 Februari 2019 lalu di GOR Tribuana Pekanbaru.
"Atas pencapaian ini, saya mengucapkan terimakasih kepada Kepala Madrasah yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti kompetisi ini, juga kepada Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Disdikbud Kabupaten Siak dan semua pihak yang telah mendukung," kata dia.
Ikut berjuang dan berkompetisi kata dia bukan baru sekali ini saja. Sejumlah prestasi membanggakan pernah diraih sebelumnya. Antara lain, kompetisi karya sastra bertema “Stop The War” tingkat nasional, dan lomba Cipta Puisi bertema “Arti Sebuah Nama” yang juga tingkat nasional.
Sejumlah penghargaan juga pernah diperoleh Ratih, di antaranya Pegiat Literasi Provinsi Riau Tahun 2018 oleh Gubernur Riau bersama Media Guru Indonesia, juara 2 Guru Berprestasi tingkat Provinsi Riau dalam Ajang Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah 2018, serta Anugerah Guru Penulis tahun 2018 dari Bupati Siak melalui PGRI Kabupaten Siak.
Salah satu hikmah dari menempa diri dari berkompetisi kata Alumnus Universitas Negeri Yogyakarta itu, melatih peserta agar berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.
Selain itu ia berharap pencapaiannya menjadi motivasi bagi dirinya dan guru-guru lainnya, serta para peserta didik untuk selalu bersemangat belajar sepanjang hayat. Namun kata Ratih, restu keluarga jadi faktor penting dalam meraih sukses.
"Usaha dan doa serta restu suami, kunci sukses saya dalam melakukan setiap kegiatan," kata istri Prio Sigit Nugroho ini.
Yang menarik dari ibu dua putra Fizi dan Fio ini, kata dia kehidupan tidak saja berkisah tentang bagaimana menjuarai kompetisi semata, karena hidup memiliki tahapan yang jauh lebih komplek dan menantang dari sekedar olimpiade.
Perempuan kelahiran Purworejo itu selain aktif menulis buku, dirinya juga pernah mempublikasikan karya tulisnya dalam jurnal tingkat provinsi ber-ISSN, yaitu Jurnal Al-Mafahim.
Selain itu mantan siswa Sekolah Dasar di Kota Dili Timor-Timur ini, juga pernah menulis beberapa Karya Akademik berupa karya inovasi, yaitu Susunan Rangkaian Pegas sebagai Alat Praktikum Fisika Materi Pembelajaran Hukum Hooke Tahun 2015, dan Papan Luncur sebagai Media Praktikum Usaha dan Energi di tahun 2017.
Reporter: Darlis Sinatra