RIAUMANDIRI.CO, DENPASAR - Ketua DPD Demokrat Provinsi Bali Made Mudarta mengakui ada aspirasi untuk mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi nakhoda partai berlambang mirip logo Mercy itu. Mudarta menyebut kepemimpinan AHY sebagai Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) memang patut diacungi jempol.
"Memang ada aspirasi, Demokrat kalau pergantian ketum, itu kan forumnya kongres, kongres itu kan tahunnya 2020 jadi masing-masing ada forumnya. Momentum sangat tepat Mas AHY Ketua Kogasma beliau memberikan support karena sangat digandrungi oleh anak-anak muda kan," ujar Mudarta via telepon, Rabu (27/2/2019).
Mudarta mengatakan aspirasi untuk mengusung AHY menggantikan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai nakhoda Demokrat akan dibawa saat Kongres Demokrat berlangsung. Saat ini dia menyebut Demokrat Bali tengah fokus untuk memenangkan para caleg yang diusung.
"Ada aspirasi seperti itu, tapi fokusnya kita ke pemenangan itu. Aspirasi kita catat, tapi momentumnya nanti 2020 pada saat forum kongres," ujarnya.
Selama ini, meski SBY tengah sibuk menemani istrinya, Ani Yudhoyono, menjalani pengobatan di Singapura, Mudarta mengaku koordinasi pemenangan pileg dan pilpres tetap berjalan lancar. Menurutnya, struktur Partai Demokrat juga sudah lengkap dan bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
"Mas AHY sekarang sudah dikukuhkan sebagai Ketua Kogasma Partai Demokrat, semacam komando operasional pemenangan partai demokrat, istilahnya panglima komando di lapangan. Kalau Ketum kan Pak SBY. Walaupun beliau ada di Singapura memberikan support kepada istrinya Bu Ani, tapi beliau terus support komando, karena struktur partai kita sudah lengkap di lapangan," urainya.
"Masing-masing Ketua DPD, DPC tiap kabupaten/kota juga sudah ada panglimanya. Ya sekarang komando bisa via telepon, WhatsApp, kan zaman sudah canggih, selain itu caleg sudah bekerja di dapil masing-masing. Caleg kan punya tim kampanye, relawan, mereka sudah bekerja sesuai tugas masing-masing. Demokrat kondisinya sudah bagus, aman terkendali," sambungnya.
Mudarta juga memastikan kesibukan keluarga SBY merawat Ani di Singapura tak menjadi hambatan. Koordinasi tetap berjalan lancar.
"Mas AHY lah komandan operasional di lapangan sudah bagus. Sudah bagus beliau kontak setiap DPD, DPC. Komunikasi kita dengan Pak SBY, AHY, Mas Ibas selaku ketua bapilu sudah bagus komunikasinya, sudah bagus," ucap Mudarta.
Isu Partai Demokrat (PD) berganti nakhoda santer terdengar via jejaring WhatsApp atau WA. Kabar itu menyebutkan alasan pergantian pimpinan PD adalah SBY tengah sibuk mengurus istrinya Ani Yudhoyono, yang tengah menjalani perawatan untuk melawan kanker darah.
Wasekjen PD Andi Arief menyebut memang ada keinginan dari para kader dan pimpinan PD di daerah agar SBY fokus mengurus Ani Yudhoyoni. Ada suara yang berharap AHY berperan lebih banyak lagi.
"Memang sekarang ada keinginan DPD dan kader agar SBY konsentrasi mengurus Ibu Ani, lalu AHY memimpin kemenangan Pileg. Jadi cuma konsentrasi menang pileg. Ketum tetap SBY sampai kongres 2020," tutur Andi.