RIAUMANDIRI.CO, MOJOKERTO - Selama 2 jam lebih di Pondok Pesantren (PP) Riyadlul Jannah, Mojokerto, Jawa Timur, Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto ternyata berdiskusi dengan aliansi ulama dan cendekiawan. Para ulama dan kaum intelektual pun memberikan sejumlah amanah kepada Capres nomor urut 2 tersebut. Apa saja?
Pertemuan antara Prabowo dengan dengan para ulama dan cendekiawan di kantor pusat PP Riyadlul Jannah, Kecamatan Pacet berlangsung pukul 20.00-22.16 WIB. Selama dua jam lebih, Ketum Partai Gerindra itu berdiskusi dengan Aliansi Ulama Madura, Aliansi Ulama Tapal Kuda, Aliansi Profesor dan Rektorat, Dzuriah NU, serta habaib dari seluruh Indonesia.
Sayangnya, Prabowo enggan memberikan waktu kepada wartawan untuk mewawancarainya. Dari kediaman Pengasuh PP Riyadlul Jannah, Prabowo bergegas masuk ke dalam mobilnya.
Humas PP Riyadlul Jannah sekaligus Ketua Panitia Penyambutan Prabowo, Muhammad Yusuf Misbah mengatakan, dalam pertemuan kali ini, Prabowo banyak mendapat masukan dari para ulama dan cendekiawan. Salah satunya Prabowo diharapkan mampu mengharmoniskan perbedaan yang ada di Bangsa Indonesia jika terpilih sebagai Presiden pada Pilpres 2019.
"Karena saat ini sangat terasa adanya pengkotak-kotakan, khususnya dalam kita beragama. Kemudian kotak mengkotak antar suku bangsa. Ini yang tidak diinginkan. Persatuan dan kesatuan Republik Indonesia yang paling utama," kata Yusuf kepada wartawan di lokasi, Sabtu (23/2/2019), malam.
Selain diamanahi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, lanjut Yusuf, Prabowo juga diminta untuk membuktikan kecintaannya terhadap para ulama. Hal itu untuk menampik tudingan yang selama ini mengarah ke Prabowo, yaitu tidak suka dengan ulama.
"Insyaallah Pak Prabowo juga sudah komitmen nanti jika diamanahi menjadi pemimpin, beliau tidak akan meninggalkan ulama. Bahkan beliau akan terus datang bersilaturahmi di tempatnya para ulama," terangnya.