RIAUMANDIRI.CO, - Camat se-Makassar mengaku heran, video viral yang beredar beberapa hari lalu, bisa diedit dengan rapi seolah mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Kuasa hukum pengacara para camat tersebut, Adnan Buyung Azis menjelaskan, pertemuan itu sebenarnya dalam rangka kampanye milenial anti narkoba. Tidak ada kaitannya dengan deklarasi dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf.
"Camat-camat ini heran, kenapa gambar tiba-tiba bisa berubah begitu. Tetapi kita juga tidak bisa mengatakan siapa yang sangat kreatif sekali membuat gambar begitu," kata Adnan di kantor Bawaslu Sulsel, Jalan AP Pettarani, Sabtu (23/2/2019).
Sehingga dijelaskan Adnan, bisa saja dalam video itu, politisi Nasdem, Syahrul Yasin Limpo tidak ada dalam video itu. Cuma karena hasil editan, Syahrul seolah-olah ikut hadir dalam kampanye milenial anti narkoba.
"Tidak begitu. Artinya kemungkinan tidak ada Syahrul di sana, di lokasi. Ataukah ada Syahrul, tapi tidak begitu. Mungkin tidak ada. Namanya kan kreatif," lanjutnya.
Hal inilah kata dia, yang sudah disampaikan para camat dalam proses klarifikasi yang dilakukan penyidik Sentra Gakkumdu Bawaslu Sulsel.
"Kita sudah menjelaskan ke penyidik, sebenarnya kejadian sebenarnya yang ini, bukan yang itu. Lebih detailanya kita minta ke Bawaslu, kira-kira bagaimana kenapa bisa sampai mereka melakukan (membuat) gambar yang sangat kreatif itu," ujarnya.
"Kata-kata 'saya camat' tiba-tiba dipotong. Padahal itu kepanjangannya. Atau 'saya camat' kemudian dikreativitasi menjadi dukungan. Itunya tidak begitu," bebernya.
"Tapi katakan 'saya camat' itu benar. Tapi yang mengatakan mendukung presiden, itu tidak benar. Bagaimana sebuah film dikreativitaskan betul-betul nampak. Kita juga tidak mengatakan bagaimana prosesnya, karena kita tidak bisa mengatakan bagaimana prosesnya, karena kita juga tidak tahu. Sehingga nanti biarlah Bawaslu yang melakukan proses penyelidikan dan penyidikan. Tapi intinya tidak begitu," tutup Adnan.
Pengacara Camat Makassar lainnya, Ahmad Rianto mengakui, kampanye anti narkoba itu dilakukan pekan ini. Hanya saja, Rianto tidak mau menyebut kapan dan tempat pastinya.
"Di suatu tempat di Kota Makassar. Sekitar minggu inilah," katanya.
Rianto juga menegaskan, pertemuan para camat aslinya tidak seperti itu. Cuma memang diedit sangat rapi sehingga seolah memberi dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf.
"Yang jelas itu tidak ada hal yang seperti itu. Intinya, tidak seperti yang ada di video viral itu," bebernya.