DUMAI (HR)-Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Dumai pada tahun 2015 diprediksi mengalami penurunan sebesar 6,34 persen atau sebesar Rp1,178 triliun dibandingkan dengan APBD-Perubahan 2014 yang mencapai Rp1,257 triliun.
Wakil Walikota Dumai, H Agus Widayat yang dijumpai di rumah dinasnya Jalan Puteri Tujuh, Dumai, mengatakan terjadinya penurunan Pendapatan Daerah tersebut diakibatkan target Hasil Retribusi Daerah dari capaian penerimaan Rp45.737 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp35.746 miliar atau penurunan sekitar 21,84 persen.
Sedangkan untuk penerimaan PAD dari Hasil Pajak Daerah dan Lain-lain Pendapaan Asli Daerah yang sah mengalami kenaikan 4,87 persen dan 10,33 persen.
"Secara komulatif besarnya kenaikan tersebut masih rendah nilainya dari besaran penurunan di sektor Hasil Retribusi Daerah. Hal ini akan menjadi evaluasi dalam mengoptimalkan penerimaan sumber pendapatan Asli Daerah pada tahun mendatang," papar Agus kepada Haluan Riau, Selasa (16/12).
Jawaban ini sudah disampaikan Agus Widayat, dalam pidato pengantar Nota Keuangan RAPBD Kota Dumai Tahun 2015 dalam Rapat Paripurna yang digelar, Senin (15/12) lalu.
Selain itu kata Wawako, sumber Pendapatan Daerah dari Dana Perimbangan pada Tahun 2015 juga mengalami penurunan sebesar 6,83 persen dibandingkan tahun 2014.
Penurunan tersebut terjadi karena prediksi sumber penerimaan dari Bagi Hasil Bukan Pajak mengalami penurunan 13,61 Persen dan Alokasi Umum juga turun 4,61 persen dengan total penurunan keduanya sebesar Rp86.758 miliar.
"Namun demikian, Untuk penerimaan dari Bagi Hasil Pajak mengalami kenaikan sebesar 22,01 persen atau Rp.10.006.464.814,00. Kita juga bersyukur pada tahun 2015 mendapatkan kembali Dana Alokasi Khusus sebesar Rp13.120.440.000.00," imbuhnya.
Dijelaskan Wawako, prediksi Pendapatan Daerah tahun 2015 terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp148.217 miliar, Dana Perimbangan Rp860.154 miliar dan lain-lain pendapatan Daerah yang sah sebesar Rp169,683 miliar.
"Proporsi Pendapatan Daerah dari Alokasi Sumber dana APBN dan APBD Provinsi Riau sangat mendominasi yaitu 84,42 persen, sedangkan PAD sebesar 12,58 Persen," ungkapnya kemarin.
Sedangkan Alokasi Belanja Daerah pada Tahun 2015 diprediksi sebesar Rp1.178.055.789.331,50 atau mengalami penurunan sebesar 15,58 %.Belanja Daerah tersebut terdiri dari Belanja Langsung sebesar Rp662 miliar dan belanja Tidak Langsung sebesar Rp515 miliar.
"Untuk Belanja Tidak Langsung terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp489 miliar, Belanja Hibah Rp21 miliar, Belanja Bantuan Sosial Rp2 miliar dan Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten Kota dan Pemerintah Daerah sebesar Rp2,2 miliar serta Belanja Tidak terduga Rp500 juta. zul