RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Sebanyak lima kepala keluarga imigran asal Afganistan terlibat perkelahian di salah satu penampungan Hotel Satria Jalan Cikditiro Pekanbaru, Riau, Kamis (21/2/2019) sore.
"Perkelahian ini asal muasalnya sepele hanya gara-gara kebersihan lingkungan tempat mereka ditampung," kata Kepala Kesbangpol Kota Pekanbaru M Yusuf, Jumat (22/2/2019).
M Yusuf menjelaskan dari informasi yang berhasil dirangkum pihaknya perkelahian terjadi di sekitar penampungan antara lima keluarga, dikarenakan ada beberapa dari imigran Afganistan tersebut yang tidak melakukan tugasnya membersihkan lingkungan tempat ia menginap, sementara jadwal giliran diantara mereka sudah dibagi.
"Karena sebahagian ada yang tak mau membersihkan sehingga sakit hati lalu mereka berkelahi," terang Yusuf tampa merinci lebih jauh.
Yusuf menerangkan akibat perkelahian itu pihaknya langsung melakukan rapat mendadak yang langsung dipimpinnya.
"Kasusnya sudah kita tangani bersama dan dibahas lewat rapat yang dihadiri pihak keamanan, Kepala Divisi Imigrasi, Kepala Rudenim, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM)," tegasnya.
Menurut dia adapun lima kepala keluarga yang terlibat perkelahian yakni satu KK atas nama Sayid Nadir dua KK atas nama Haidari dan keluarga Yawari, dan satu atas nama Jalil dan satu keluarga Asif
Selanjutnya disepakati untuk keamanan maka kelima keluarga itu kini sudah dipindahkan dan dipisah tempat penampungannya guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu data yang berhasil dirangkum Antara dari Seksi Keamanan Ketertiban Rumah Detensi (rudenim) Pekanbaru terkait penanganan pengungsi yang terlibat perkelahian pada pukul 18.00 WIB, Kamis (21/3) di Hotel Satria akan dilakukan pemindahan lima KK pengungsi ke akomodasi lain seperti Wisma Novri dan Wisma Indah.
Kemudian berdasarkan hasil rapat Kasi Kantib Kasubsi Ketertiban, IOM Pekanbaru, Fadil Adi, dan Riza IOM Medan, lalu UNHCR Pekanbaru, Rafki, disepakati strategi pemindahan.
Lima KK yang terlibat perkelahian dipecah ke tiga akomodasi berdasarkan tingkat kerawanan, ketersediaan kamar dan potensi terendah terjadi gejolak.
Wisma Indah ditempati satu KK atas nama Sayid Nadir (pelaku), Wisma Novri dua KK atas nama Haidari dan keluarga Yawari (provokator pelaku), hotel Satria salon (dalam satria 1) atas nama Jalil dan keluarga Asif (Solidaritas).