RIAUMANDIRI.CO, BENGKALIS - Mahasiswa Universitas Riau (Unri) yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unri Kabinet Harmoni Perubahan (KHP) dan Belukap Mangrove Club (BMC) sukses menyelenggarakan kegiatan pengabdian di Desa Pangkalan Jambi, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis pada 14-17 Februari 2019.
Kegiatan ini merupakan program kerja kolaborasi dari dua kementerian yaitu Kementerian Lingkungan Hidup (Kemenlindup) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) BEM Unri yang diberi nama Sekolah Restorasi Harmoni.
"Kegiatan tahunan BEM Unri yang dilaksanakan selama 4 hari ini menjadikan tempat tinggal warga sebagai tempat kediaman para relawan. Selama waktu pengabdian tersebut berbagai agenda telah kami laksanakan dengan usaha yang maksimal yang diperuntukkan bagi anak-anak hingga pemuda setempat," ujar Aulia Putra selaku Menteri Kemenlindup BEM Unri KHP.
Dzulfaqar yang merupakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan BEM Unri menambahkan pemilihan Desa Pangkalan Jambi di Bukit Batu karena terletak pada posisi strategis dan memiliki wiliayah pesisir untuk ditanami mangrove dan dilatarbelakangi adanya abrasi pantai.
Selain itu juga minimnya pengetahuan akan pentingnya mangrove di daerah pesisir beserta manfaatnya, minimnya kegiatan literasi yang mendukung pendidikan di desa ini, dan kurangnya motivasi peserta didik di tingkat sekolah menengah atas untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi menjadi beberapa alasan mengapa kegiatan berbasis lingkungan dan pendidikan ini harus dilaksanakan di desa ini.
Desa Pangkalan Jambi merupakan desa yang mayoritas mata pencaharian warga adalah bertani dan nelayan.
Sementara itu, masalah utama dari desa ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan mangrove sehingga banyak mangrove yang ditebang secara besar-besaran.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa sosialisasi, permainan edukasi, serta temu ramah bersama warga.
Pada hari kedua pelaksanaan, peserta pengabdian bersama relawan lainnya melakukan gerakan 'Satu Orang Satu Mangrove' di tepian laut Desa Pangkalan Jambi.
Sebanyak kurang lebih 100 bibit ditanam bersamaan dengan harapan dapat menjadi tanaman mangrove yang unggul dan memberi bermanfaat. BMC yang merupakan salah satu komunitas peduli ekosistem laut, khususnya ekosistem mangrove pun turut mengambil peran dalam agenda unggulan ini.
"BMC merupakan organisasi yang bergerak di bidang edukasi, konservasi, rehabilitasi, riset, dan kampanye. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat terutama siswa-siswi dalam menjaga lingkungan, khususnya lingkungan mangrove dan sadar akan pentingnya melestarikannya. Harapannya masyarakat lebih peduli akan lingkungan disekitarnya," ujar Zientika yang merupakan salah satu relawan BMC.
Pada hari yang sama, dilakukan sosialisasi di beberapa titik lembaga pendidikan seperti di SD Negeri 09 Bukit Batu dan SMK Negeri 01 Bukit Batu. Bersama dengan hal itu pula dilakukan penyerahan secara resmi donasi buku pada pihak SD Negeri 09 yang telah dikumpulkan terlebih dahulu di Pekanbaru.
Para siswa SMK diberikan penguatan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya dengan menghadirkan Mahasiswa Berprestasi UNRI 2018, Firman Edi, sebagai pemateri.
Selain itu juga diadakan sosialisasi kepada ibu-ibu yang tergabung dalam PKK mengenai pentingnya pendidikan usia dini. Antusiasme warga terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan saat diskusi berlangsung.
Ahad (17/2) menjadi hari terakhir relawan berada di Desa Pangkalan Jambi. Agenda diakhiri dengan perlombaan didikan subuh di Masjid Raya Pangkalan Jambi. Siangnya para relawan bertolak ke Pekanbaru untuk kembali beraktivitas seperti biasa.