RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyiapkan strategi dorongan besar untuk mengatasi krisis energi. Strategi dorongan besar merupakan visi untuk menghadrikan energi bersih dan terbarukan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Direktur Materi dan Debat, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said, saat menerima masyarakat terdampak PLTU batu bara dan gerakan #BersihkanIndonesia di Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Rabu (13/2/2019).
Masyarakat terdampak PLTU batu bara tersebut berasal dari Bengkulu, Batang (Jawa Tengah), dan Indramayu (Jawa Barat). Mereka datang untuk menyampaikan bagaimana sumber perekonomian dan kehidupan terampas oleh batu bara baik di sektor hulu pertambangan maupun hilir seperti PLTU.
Sudirman mengatakan, saat terpilih sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024, Prabowo-Sandi berkomitmen untuk memenuhi amanat Undang Undang Energi yakni melaksanakan pembangunan industri energi bersih dan terbarukan.
"Caranya gimana, kita akan genjot investasi di bidang energi terbarukan. Kita punya 80 juta hektare lebih lahan terlantar. Kita targetkan dalam lima tahun kita akan muliakan 10 juta hektare diantaranya dalam bentuk tanaman pangan dan energi. Itu komitmen Prabowo-Sandi, disebut strategi dorongan besar," kata Sudirman.
Menteri ESDM era Jokowi ini mengatakan pihaknya juga akan mendorong investasi besar-besaran untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan mengoptimalkan konversi CPO menjadi biodiesel.
"Kita akan dorong kabupaten-kabupaten dan provinsi-provinsi untuk membuka solar farm yang saat ini belum dimungkinkan karena PLN tidak mau membeli dengan harga yang memadai. Selanjutnya, kita tahu ada pasokan lebih dari CPO. Kita akan dorong CPO sebanyak mungkin dikonversi menjadi biodiesel, ini sekaligus menjadi solusi ketergantungan pada fosil dan impor BBM," kata Sudirman.
Sudirman memastikan, visi misi Prabowo-Sandi untuk mewujdukan kedaulatan energi di Indonesia akan disampaikan dalam debat capres 2019. Dia pun mengajak seluruh masyarakat bergandengan tangan untuk mendukung visi tersebut.
"Mari bersihkan Indonesia. Kalau energinya bersih, pemerintahnya pasti bersih. Karena biasanya keduanya saling terkait," ucap Sudirman.