RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Hingga kini tidak diketahui progres pembangunan gedung baru Mapolda Riau. Sejumlah pihak mengelak memberikan keterangan terkait pembangunan kantor Korps Bhayangkara Riau yang menyisakan waktu sepekan lagi. Termasuk Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo.
Saat ini, Polda Riau masih menempati bangunan yang berada di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. Dinilai tidak representatif, Polda berniat memindahkan aktifitasnya ke gedung baru yang beralamat di Jalan Patimura, tepatnya di eks Sekolah Polisi Negara (SPN) Riau.
Pembangunan gedung baru itu dikerjakan oleh PT MAM. Mulanya, waktu kerja yang disepakati adalah hingga akhir 2018 kemarin. Namun, pihak rekanan tak mampu menyelesaikannya, sehingga diberi perpanjangan waktu hingga 50 hari ke depan.
Tersisa waktu sepekan lagi, proses pengerjaan masih berlangsung. Sejumlah bagian masih terlihat jauh dari dari kata selesai.
Pantauan di lapangan terlihat, gedung utama masih dalam pengerjaan berupa pemasangan kanopi dan kaca. Sejumlah pekerja masih sibuk menyelesaikan bagian bangunan yang belum selesai.
Melihat ke sisi bagian yang lain, pemandangan serupa juga terlihat. Seperti bagian bangunan di sebelah kanan, belum tampak kaca yang terpasang. Selain itu pada bagian dinding masih tahap plester. Diperkirakan pembangunan gedung tersebut tidak rampung jelang 20 Februari mendatang.
Saat ditemui di kantor sementara Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru, Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, memilih mengelak saat Riaumandiri.co menanyakan hal itu kepadanya. Saat itu, Irjen Pol Widodo baru saja melakukan pertemuan dengan Kepala Kejati (Kajati) Riau, Uung Abdul Syakur.
"Mau tanya apa?," katanya saat Riaumandiri.co meminta izin kepadanya untuk melakukan wawancara, Selasa (12/2/2019).
Saat menyampaikan ingin menanyakan progres pembangunan gedung baru Mapolda Riau, Irjen Pol Widodo langsung mengelak. "Saya ada banyak tamu," elak mantan Wakil Kapolda Jawa Timur itu sambil berlalu dan memasuki kendaraan dinasnya untuk meninggalkan kantor Kejati Riau.
Sikap Kapolda ini bertolak belakang dengan apa yang disampaikannya pada akhir tahun 2018 kemarin. Saat itu, Kapolda Riau memaparkan secara gamblang kondisi kantor Mapolda Riau yang dinilai tidak representatif.
Saat itu dia juga memaparkan jika pihak rekanan tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya hingga batas waktu yang ditentukan sesuai kontrak, dan diperpanjang hingga 50 hari ke depan.
"Sesuai kontrak, (selesai) akhir Desember (2018). Tapi mereka (PT MAM,red) sudah minta perpanjangan 50 hari," kata Kapolda Riau saat itu.
Dengan begitu diyakini gedung baru tersebut belum bisa ditempati dalam waktu yang dekat. "Mudah-mudahan paling lambat akhir Februari atau awal Maret (2019), kita sudah bisa menempati gedung yang baru," harap Irjen Pol Widodo.
Upaya percepatan penempatan gedung baru itu pun akan dilakukan. Proses pindah akan dilakukan secara bertahap.
"Kita sudah sepakat, per satker pindahnya. Tidak usah nunggu sama-sama. Gedung yang sudah jadi, tempati. Kalau nunggu selesai semua, bakal lama," katanya.
Terpisah, Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau, Dadang Eko Purwanto saat hendak dikonfirmasi hal ini, mengarahkan awak media untuk menghubungi Zulkifli Rachman. Dia adalah Kepala Bidang (Kabid) Penataan Bangunan Dinas PUPR Riau.
"Hubungi Zulkifli dan PPTK-nya Safriafis. Saya mau rapat sama Pak Sekda," kata Dadang melalui pesan singkat aplikasi perpesanan WhatsApp, seraya memberikan dua nomor seluler bawahannya itu.
Sayangnya, saat dicoba menghubungi kedua nomor tersebut, tak juga mendapatkan informasi yang dibutuhkan. "Saya lagi rapat sama Pak Sekda. Di sini ada juga Pak Dadang," singkat Zulkfili.
Sementara itu, Direktur PT MAM Ali Amril mengaku, tidak mengetahui progres pembangunan gedung Mapolda Riau. Dia beralasan tengah berada di Jakarta. "Saya, Direkturnya kan di Jakarta. Tanyakan saja ke sana, ke Said," tanggap Ali.
Untuk diketahui, pembangunan gedung baru itu dikerjakan PT MAM dan menelan anggaran Rp170 miliar yang bersumber dari APBD Riau Tahun Anggaran (TA) 2018. Ada empat bangunan yang dikerjakan pada lahan seluas 6 hektare, dan total luas bangunan 22 ribu meter persegi.
Bangunan pertama yaitu bangunan utama Mapolda, yang terdiri dari lima lantai. Ditambah dengan satu lantai basement. Luas bangunan sendiri mencapai 16.588 meter persegi. Bangunan kedua, bangunan sayap barat. Di sini, nanti akan berfungsi untuk ruang Ditpamobvit. Gedung ini lebih rendah dari gedung utama, yakni dengan dua lantai, dengan luas bangunan 2.916 meter persegi.
Bangunan ketiga, adalah bangunan sayap timur. Bangunan ini difungsikan untuk Dittahti dan Ditresnarkoba. Sama dengan bangunan sayap barat, bangunan ini juga berdiri dengan dua lantai dan luas bangunannya 2.916 meter persegi.
Terakhir, adalah bangunan SPKT dan Biddokkes. Bangunan ini juga berdiri dua lantai, tapi luas bangunannya cukup kecil dibanding dengan yang lainnya, yakni 1.188 meter persegi.
Pembangunan gedung baru Mapolda Riau mulai dibangun pada April 2018 lalu, berbarengan dengan pembangunan gedung Kejati Riau yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya (HK) dengan anggaran Rp89 miliar.
Reporter: Dodi Ferdian