RIAUMANDIRI.CO, RENGAT - Kabupaten Indragiri Hulu kembali diancam bencana banjir. Hal ini dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi di Bumi Gerbang Sari ini dalam beberapa hari terrakhir.
Bahkan lebih kurang 5 desa yang berada di bagian paling hulu, tepatnya kecamatan Batang Peranap, sudah mulai digenangi banjir. Jika terjadi, ini bisa menjadi banjir jilid III pada 6 bulan terakhir di Inhu.
Ketinggian air pada 5 desa tersebut diperkirakan mencapai satu meter atau sepinggul orang dewasa.
Warga Batang Peranap, Edisman menyatakan bahwa banjir di daerah tersebut sudah mulai surut, Kamis (7/2) ini. "Kemarin memang mendadak saja banjirnya menggenangi benerapa desa, karena hujan terus lebat dalam beberapa hari lalu. Hari ini saya lihat sudah mulai surut," jelasnya.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Inhu, jumlah rumah yang terendam terdapat di lima desa, dengan jumlah total mencapai 195 rumah Kepala Keluarga (KK) di lima desa yang menjadi korban banjir seluruhnya terdapat di Kecamatan Batang Peranap Kabupaten Inhu.
Kepala BPBD Inhu Widodo dikonfirmasi menjelaskan, lima desa yang dibanjiri diantaranya Desa Pematang, Pesajian, Pematang Benteng, Punti Kayu, dan desa Serangge.
Menurutnya banjir yang melanda di 5 desa tersebut dikarenakan tingkat curah hujan yang tinggi beberapa waktu lalu di Kabupaten Inhu.
"Hingga saat ini anggota juga masih bersiaga di daerah banjir untuk membantu warga yang terkena banjir," ujar Widodo.
Ditambahlannya, bahwa untuk pantauan dan status banjir saat ini sudah mengalami penurunan debit air hingga 70 cm. "Kita juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan bantuan kepada warga yang terkena banjir di wilayah Kecamatan Batang Prana," kata Widodo.
Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan berlangsung, terutama yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang ditimbulkan peningkatan curah hujan tinggi yang disertai dengan angin kencang," imbau Widodo.
Reporter: Eka BP