RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Calon presiden Prabowo Subianto, menuding bahwa anggaran negara telah bocor sekitar Rp 500 triliun. Angka tersebut dihitung jika sekitar 25 persen dari anggaran belanja negara bocor. Bahkan, Prabowo menyakini, jika dihitung lebih teliti lagi angkanya bisa lebih itu.
Menurut Prabowo, berbagai macam bentuk-bentuk kebocoran tersebut. Sebagai contohnya, mark up proyek jembatan yang harganya Rp 100 miliar akan ditulis jadi Rp 150 miliar.
“Ini terjadi terus-menerus. Kita harus objektif. Masalah ini sudah jalan lama. Ini harus kita hentikan dan kurangi,” jelas Prabowo, saat menghadiri acara ulang tahun ke-20 Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Sports Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2/2019).
Lebih lanjut, Prabowo mengatakan, jika anggaran Indonesia pada 2018 hampir mencapai Rp 2.000 triliun maka kebocorannya sebanyak Rp 500 triliun. Tentu saja, kata dia, uang sebanyak itu dapat dimanfaatkan untuk menyejahterakan dan memperbaiki ekonomi rakyat kecil.
“Saya bicara dengan pakar industri. Dengan uang tadi, 50 miliar dolar AS atau Rp 500 triliun kurang lebih kita bisa bangun 200 pabrik. Sehingga, kita bisa ciptakan produk terbaik di Indonesia,” jelasnya.
Ketua umum Partai Gerindra ini menyatakan, jika dirinya terpilih sebagai presiden bersama Sandiaga Uno, ia berupaya menambal dan memanfaatkan kebocoran ini dengan pengawasan pemerintah yang sangat ketat. Berdasarkan keyakinan itulah, dirinya bersedia maju sebagai calon presiden untuk membela kepentingan rakyat Indonesia.
Sebelumnya, pada masa kampanye dan debat Pilpres 2014 lalu, Prabowo juga kerap mengungkit kata kebocoran anggaran. Menurut Prabowo pada saat itu, setiap tahun terjadi kebocoran sekitar Rp 1.160 triliun.
Kata Prabowo, kebocoran itu sudah terjadi belasan tahun yang dimulai dari zaman Orde Baru tahap terakhir. Jadi, menurut Prabowo pada 2014 ini adalah tahun kolusi.
Kemudian, pada salah satu debat capres, Prabowo juga pernah mengucapkan kata bocor sebanyak 10 kali. Kata bocor yang dimaksudkan Prabowo misalnya mengenai sumber daya alam (SDA) Indonesia yang hasilnya sebagian besar mengalir ke luar negeri. Sehingga, bangsa Indonesia hanya merasakan sedikit hasil kekayaan alam miliknya.
Joko Widodo (Jokowi) yang pada saat itu belum menjadi presiden dan masih berstatus capres pernah menyindir Prabowo soal kebocoran. "Masa debat tiap hari isinya bocor terus? Memangnya pompa air," kata Jokowi pada 2014 lalu.