RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Mentri Riset dan Telnologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) mengapresiasi grup Tanoto Fondation, yang ikut mencerdaskan anak bangsa dengan mendirikan program studi Teknologi Pulp dan Kertas jurusan Teknik Kimia, bekerja sama dengan Universitas Riau.
“Ini inovasi baru bagi Riau, melalui fakultas yang pertama kali ada di Indonesia bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Riau. Kalau tidak berdampak buat apa dikembangkan. Dan saya mengapresiasi ini, melihat program ini berdasarkan market driver masalah pasar apa yang dibutuhkan di Riau,” kata Mentri, M Nasir, saat memberikan sambutan pada acara peresmian Gedung fakultas Progaam study D3 (Vakasi), di Universitas Riau, Selasa (28/1/2019).
M Nasir mengimbau kepada Universitas Riau agar tidak hanya fokus pada pemberian pelajaran tentang pulp and paper namun juga memberikan pelajaran yang langsung menjurus kepada industrinya. Sehingga nantinya mahasiswa yang tamat dari fakultas ini, bisa langsung kerja dan tidak lagi harus belajar dari indutri yang ada di Riau.
“Mahasiswa pada tahun pertama harus ditentukan tingkat kompetensi yang dicapai, jangan menggunakan bisnis yang ada mata kuliahnya, harus ada dosen dari industri agar lulusan bisa diterima industri. Jangan sampai industri yang ada di Riau ini tidak menerima mahasiswa lulusan dari sini. Perlu inovasi baru dalam memberikan pelajaran kepada para mahasiswa. Apalagi di zaman sekarang semua serba canggih,” ungkap M Nasir.
Sementara itu, CEO Global Tanoto Foundation, J Satrijo Tanudjojo, mengungkapkan program ini sangat tepat, karena hadir di Provinsi Riau yang menjadi salah satu penghasil pulp dan kertas terbesar di dunia.
Selain itu, Universitas Riau telah menjalin kemitraan dengan Tanoto Foundation sejak 2006 dalam program pengembangan kepemimpinan.
“Diinspirasi langsung oleh pendiri Tanoto Foundation, Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto, kami mendapat amanat untuk merealisasikan program D III Pulp dan Kertas ini sebagai bagian dari komitmen kami terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini selaras dengan filosofi kami bahwa pendidikan berkualitas akan mempercepat terciptanya kesetaraan peluang,” kata J Satrijo Tanudjojo.
Dijelaskannya, dari program studi yang baru ada di Universitas Riau ini, bisa memanfaatkan fasilitas yang ada. Untuk membangun masa depan negara, dengan tercipta usaha mahasiswa. Dan diharapkan akan lahir ahli pulp kertas dari Universitas Riau. Riau merupakan slah satu penghasil kertas terbesar di dunia, dan juga terbesar di Indoensia.
“Kita harus menghasilkan dalam bidang pulp dan kertas, serahkan tantangan kepada mahasiswa Riau beberapa atau bahkan semua untuk menjadikan mimpi yang terwujud. Kita telah memberikan beasiswa kepada mahasiswa Riau, dan untuk tahun ini kita akan memberikan sebanyak 51 orang. Para tamatan dari fakultas ini bisa langsung bekerja di perusahaan pulp dan kertas dan industri lainnya,” katanya.
Dia mengatakan, hadirnya DIII Pulp dan Kertas ini akan memperkuat korelasi antara kompetensi yang dibangun dunia pendidikan dengan ekspektasi dunia industri demi mendorong peningkatan peluang kerja yang luas. Pengembangan Universitas Riau sebagai center of excellence yang mendukung pengembangan human capital untuk industri pulp dan kertas juga akan berkontribusi pada upaya nasional membangun masa depan yang lebih baik.
Untuk diketahui, Program teknologi pulp dan kertas Unri adalah program studi (prodi) pertama di Riau, terwujud berkat kerja sama antara Tanoto Foundation, PT Riau Andalan Pulp and Paper dan Universitas Riau. Untuk memfasilitasi proses perkuliahan, Tanoto Foundation dan PT RAPP mendukung pembangunan gedung seluas 2.092 m2 yang terdiri dari 6 ruang kelas, 6 laboratorium penelitian, 2 ruang meeting, perpustakaan serta akses langsung ke dunia industri pulp dan kertas serta dukungan dosen-dosen dari kalangan praktisi.
Turut hadir pada acara peresmian gedung tersebut, Rektor Universiats Riau, Aras Mulyadi, Presiden Direktur PT RAPP Sihol Aritonang, perwakilan Pemprov Riau, dan jajaran dosen dan mahasiswa dari berbagai jurusan yang ada di Universitas Riau.
Reporter: Nurmadi