RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) bekerja sama dengan BUMN baru, PT Nasional Hijau Lestari (NHL) dalam pengelolaan tanah yang terkontaminasi minyak Blok Rokan.
Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berharap BUMN bisa menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau terlibat dalam pengelolaan limbah minyak Blok Rokan itu.
"Kita tak bisa tinggal diam. Kita minta teman-teman pusat bisa menggandeng BUMD Riau dalam pengelolaan tanah terkontaminasi limbah minyak ini," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau, Indra Agus Lukman, Senin (21/1/2019).
Menurutnya, limbah itu bisa bisa untuk infrastruktur jalan, karena tanahnya lebih padat. Bisa saja tanah ini untuk mendukung jalan tol Pekanbaru-Dumai.
Ditanya berapa luas lahan Chevron yang terkontaminasi limbah minyak, Indra belum bisa memastikannya. Karena yang dilaporkan ke Dinas ESDM masih perkiraan.
"Laporannya masih perkiraan, karena luasan ladang minyak Chevron sekitar 6.000 MS. Perkiraan mereka awalnya 9 juta meter kubik, tapi itu kan berkembang terus," paparnya.
Lebih lanjut Indra mengatakan, saat ini limbah tanah yang tercemar minyak itu belum ada pemanfaatan. Karena itu limbah baru tumpuk Chevron di beberapa titik, seperti di Duri, Bengkalis.
"Nanti kalau sudah jalan, kita harap BUMN dan BUMD kita bisa dapat kata mufakat, BUMD kita terlibatnya dimana, apakah dipengangkutannya atau lainnya," ungkapnya.
Disamping itu, Indra berharap persoalan limbah minyak di Blok Rokan bisa dituntaskan Chevron sebelum meninggalkan lokasi pada 2021.
"Tapi mereka sudah komitmen untuk membersihkan tanah yang tercemar minyak. Karena ini PR mereka jelang berangkat dari lokasi tambang minyak," harapnya.
Jika tanah tak dibersihkan, maka ini akan berdampak terhadap kesuburan lahan masyarakat. "Sisi lain jika minyak campur tanah kalau kena hujan, maka ini akan mencemari air sungai di sekitarnya," tukasnya.