RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau akan mendiskusikan pemberian nama untuk Jembatan Siak IV Pekanbaru, mengingat pembangunan jembatan sebentar lagi selesai dan segera diresmikan.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau, Datuk Seri Syahril Abu Bakar, Jumat (18/1/2019) mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum ada pilihan nama untuk jembatan yang berada di ujung Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru itu.
Karena menurutnya pemberian nama jembatan tersebut tidak bisa sembarangan, namun harus didiskusikan dengan Majalis Kerapatan Adat (MKA).
"Sekarang belum ada. Bagus nanti kita bicarakan dengan MKA, apa nama yang baik untuk jembatan Siak IV itu," singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan jembatan Siak IV dipastikan selesai pada 22 Januari. Karena saat ini proses pemasangan Main Span 0 jembatan.
Namun selesainya pengerjaan jembatan Siak IV, sampai saat ini belum ada usulan nama jembatan yang akan menjadi ikon Kota Pekanbaru.
Sebelumnya, pihaknya sudah mengajukan kepada Gubernur untuk memberikan nama jembatan tersebut, seperti layaknya jembatan yang ada di provinsi lain.
"Insya Allah dalam beberapa hari ini akan selesai pengerjaannya. Namun sayangnya nama jembatan ini belum ada, kita menginginkan ada nama jembatan dan akan menjadi ikon Kota Pekanbaru. Sebagai contoh jembatan Ampera di Palembang, jembatan Suramadu jembatan Barelang dan yang lainnya," kata Kadis PUPR Dadang Eko Purwanto, Kamis (17/1/2019).
Dijelaskan Dadang, jembatan yang menghubungkan antara pusat Pekanbaru dan Rumbai ini, berbentuk seperti jembatan modern lainnya yang ada di Indonesia. Jadi sudah sewajarnya ada nama jembatan, sehingga akan melekat bagi masyarakat dan pendatang.
"Kalau bisa adalah namanya, kalau tidak nama pahlawan Riau, bisa nama tokoh lainnya yang betul dikenal oleh masyarakay Melayu. Saya berharap ada masukan dan usulan dari masyarakat maupun tokoh Riau, termasuk LAM Riau, kalau tidak ada, kami terpaksa hanya memakai nama jembatan Siak sesuai nomenklaturnya, Jembatan Siak IV sebelum peresmian," kata Dadang.