BATAM (HR)-Dua kubu Partai Persatuan Pembangunan versi Muktamar Surabaya dan Muktamar Jakarta akhirnya berdamai. Keduanya sepakat untuk mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Kesepakatan dua kubu partai berlambang Kabah itu terjadi setelah beberapa orang senior turun tangan mempertemukan kedua kubu dalam Muktamar Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) di Batam, Kepri, Jumat (13/3).
"Kami berdua sadar karena perpecahan akan memorak-porandakan umat Islam. Sekarang kami sepakat bersatu," kata Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta Djan Faridz.
Menurut dia, sejak awal, sebenarnya tidak ada perpecahan yang memorak-porandakan partai, tetapi yang ada ialah kesalahan komunikasi akibat campur tangan pihak luar.
Kini, setelah dua kubu bersatu, PPP diharapkan menjadi wadah menyalurkan aspirasi politik umat Islam.
"Turunnya para senior membuktikan kepedulian atas PPP. Sejak awal, saya juga sudah yakin perselisihan dua saudara tidak mungkin tidak bisa diselesaikan," kata dia.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya, Emron Pangkapi, bersyukur dengan kesepakatan bersama yang lahir di tengah gegap gempita Muktamar Parmusi.
"Saya yakin cita-cita kami akan tercapai. Karena itu, sebagai Wakil Ketua Umum hasil Muktamar Surabaya, saya menyambut yang dilakukan dalam pertemuan di Batam ini," ujarnya.
Emron menyatakan akan menyampaikan hasil pertemuan itu kepada Romahurmuziy, yang juga hadir saat pem-bukaan Muktamar Parmusi, untuk diteruskan.
Setelah kesepakatan itu, ia mengatakan, PPP akan menemui Presiden demi menyampaikan dukungannya.
Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan Parmusi, Bachtiar, mengatakan, persatuan dua kubu PPP itu merupakan harapan bersama, termasuk politisi senior PPP, Hamzah Haz.(kcm/dar)