RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Provinsi Riau disebut-sebut terdapat kelompok radikal yang terkonsolidasi mendukung salah satu peserta di Pemilu tahun 2019. Meski diminta untuk terus waspada, Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, enggan menanggapi pernyataan tersebut.
Adanya pernyataan mengenai adanya kelompok radikal di Riau itu disampaikan Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Quomas usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/1) kemarin. Selain Riau, katanya, kelompok radikal ini juga bergerak di Provinsi Jawa Barat.
Disinggung soal munculnya nama Riau dalam pernyataan Gus Yaqut tersebut, Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo, tidak bersedia menanggapinya."Saya nggak berkomentar (menanggapi pernyataan Yaqut)," ujar Kapolda, Senin (14/1/2019).
Keengganan mantan Wakil Kapolda (Wakapolda) Jawa Timur itu bukan tanpa alasan. Menurut perwira tinggi Polri dengan dua bintang di pundaknya itu, pihaknya hanya fokus bagaimana menciptakan suasana keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat.
"Jangan dikomentari hal-hal seperti itu, nanti suasana semakin tak kondusif," sebut Irjen Pol Widodo.
Kapolda menegaskan, saat ini kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibnas) di Riau sangat terjaga. Kondisi ini tidak memungkinkan terjadinya aksi yang dapat menimbukan kegaduhan di tengah masyarakat. Meski begitu, dia berharap seluruh komponen masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.
"Alhamdulillah tidak ada apa-apa. Aman-aman saja. Kondisi tidak mengartikan di Riau baik-baik saja, tidak. Kita tetap memelihara kewaspdaan," kata Kapolda.
Kewaspadaan itu, lanjutnya, dititikberatkan pada persoalan terorisme. Apalagi beberapa waktu terakhir, Riau sempat digegerkan dengan aksi penyerangan Mako Polda Riau yang diduga dilakukan kelompok terorisme. Selain itu, sejumlah pihak yang diduga terlibat, turut diamankan.
Peningkatan kewaspadaan itu, lanjutnya, bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, bukan karena takut.
"Saya mengajak seluruh masyarakat Riau agar tetap waspada. Bukan takut. Polda (Riau) memiliki Satgas Anti Teror di-backup dari Densus 88 akan selalu menjaga hal ini," sebut dia.
Masih dikatakannya, saat ini Korps Bhayangkara di Riau tengah fokus menjaga kamtibmas jelang pesta demokrasi pada April 2018 mendatang. Diakuinya, rangkaian dan tahapan yang akan dilalui masih panjang. Meski begitu, dia menegaskan akan terus berupaya menjaga setiap tahapan tersebut berjalan dengan lancar.
"Kita konsentrasi menciptakan keamanan pelaksanaan Pemilu 2019. Rangkaiannga masih cukup panjang," terang Kapoda.
Menjaga kondusifitas jelang, saat, dan pasca Pemilu tersebut bukan menjadi tanggung jawab Polri saja. Melainkan butuh peran serta seluruh komponen masyarakat.
"Kita mengajak masyarakat Riau untuk selalu tenang. Kemudian kita juga masih dalam rangka kampanye, kita mengamankannya," tandas Kapoda Riau Irjen Pol Widodo.
Reporter: Dodi Ferdian