RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau kembali melakukan unjuk rasa menuntut pihak rektorat merevisi Uang Kuliah Tunggal (UKT) sesuai kemampuan ekonomi mahasiswa, Senin (7/1/2019). Aksi dimulai sekitar pukul 08.00 WIB, di Gedung Rektorat.
Aksi ini digelar lantaran sebelumnya pihak rektorat mengeluarkan surat edaran tertanggal 31 Desember 2018 yang menyatakan tidak ada perubahan UKT bagi seluruh mahasiswa.
Namun sayang, Rektor sedang berada di luar kota, sehingga mahasiswa hanya berjumpa sejumlah pejabat kampus di lobi Gedung Rektorat. Dalam orasinya, mahasiswa menilai keputusan Rektor UIN Suska Riau Prof Dr Ahmad Mujahiddin tidak mempertimbangkan mahasiswa yang terbebani membayar UKT dengan tingkatan yang tidak sesuai dengan kondisi ekonomi mahasiswa.
"Kami akan tetap melakukan aksi sampai ada keputusan revisi UKT," kata Koordinator Aksi Fadli Intizam.
Fadli mengatakan, penerimaan berkas revisi UKT tahun ajaran ganjil 2018 ini berdasarakan permintaan Rektor ketika menanggapi keluhan mahasiswa saat audiensi yang digelar pada 31 Oktober 2018 lalu. Notulensi terkait berkas revisi UTK itu ditandatangani langsung oleh Rektor. Sedikitnya ada 300 lebih mahasiswa yang terdata mengajukan revisi UKT.
Lebih lanjut Fadli mengatakan, waktu itu Rektor berjanji akan membentuk tim verifikasi UKT. Namun setelah pertemuan tersebut sikap Rektor berubah. Rektor malah mengeluarkan surat edaran yang menyatakan tidak ada revisi UKT.
"Mahasiswa meminta pimpinan kampus memberikan kejelasan tentang teknis pembahasan revisi UKT," ujar Fadli.
"Sudah tiga bulan upaya proses revisi UKT ini. Kami tak ingin setelah masa pembayaran UKT baru ada keputusan Rektor," sambungnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Biro Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan UIN Suska Riau, Ahmad Supardi meminta mahasiswa memperhatikan aspek ekonomi kampus.
"Karena UIN Suska Riau sudah menjadi badan layanan umum. Di mana sebagain besarnya (pengeluaran kampus) dibebankan kepada kampus," sebutnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan, Kusnadi menegaskan dirinya tidak bisa mengambil keputusan terkait tuntutan mahasiswa.
"Kami tidak bisa mengambil keputusan. Kita tunggu Rektor," sebutnya.
Lantaran kecewa tuntutan tak digubris pimpinan kampus, mahasiswa kemudian meminta aktivitas di Gedung Rektorat dihentikan dan menyegel gedung Rektorat. Mahasiswa membubarkan diri sekitar pukul 12.00 WIB.
Sebelumnya, aksi protes mahasiswa terkait tidak adanya revisi UKT digelar di Gedung Rektorat pada Rabu (2/1/2019). Sama seperti aksi yang digelar hari ini, ketika itu mahasiswa juga gagal berjumpa Rektor karena Rektor ada agenda di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Reporter: Rico Mardianto