PASIRPENGARAIAN(HR)- Wakil Bupati Rokan Hulu Hafith Syukri meminta Kementerian Pertanian RI melanjutkan pembangunan irigasi Sei Duo di Desa Sungai Salak, Kecamatan Rambah Samo.
Hal ini disampaikan Wabup Hafith pada gerakan tanam perdana peningkatan produksi padi melalui penerapan teknologi jajar legowo, Kamis (12/3), di Desa Pasir Maju, Kecamatan Rambah.
Hadir pada acara tersebut staf ahli Kementerian Pertanian Mukti Sarjono, Kadis Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau, BPTP Riau, Dirjen Tanaman Pangan RI, Forum Forkopimda Kabupaten Rohul, Kadis Pertanian Rohul, anggota DPRD Riau Maghdalisni Achmad dan ratusan petani sawah.
Dikatakan Wabup, tahun 2006-2007 lalu Pemerintah Kabupaten Rohul mendapat bantuan dana dari Jepang sebesar Rp30 miliar. Dana ini untuk pembangunan irigasi Sei Duo, Desa Sungai Salak, Kecamatan Rambah Samo.
Pembangunan irigasi tersebut bertujuan untuk mengairi sawah warga dan mengintensifkan alih fungsi lahan dari pertanian kepada perkebunan karet dan sawit. Diperkirakan irigasi tersebut mampu mengairi persawahan seluas 1.000 hektare yang ada di Kabupaten Rohul.
Namun sayangnya, pada saat irigasi sedang dibangun terjadi persoalan di lapangan. Akibatnya pekerjaan kontraktor terhenti. Sudah beberapa tahun ini tidak dilanjutkan lagi. Material yang ada di lokasi saat ini sudah tidak ada lagi. Diperkirakan kesiapan pembangunan irigasi itu baru mencapai 30 persen. Sekarang irigasi tersebut ditumbuhi kayu dan rumput yang cukup tinggi.
Agar pembangunan tersebut tidak mubazir dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, Wabup Hafith meminta kepada Kementerian Pertanian dan Dinas Petanian Perkebunan Provinsi Riau melanjutkan pembangunan irigasi itu.
"Masyarakat sangat berharap irigasi tersebut cepat selesai, sehingga bisa mengairi persawahan mereka yang selalu kekeringan setiap musim kemarau," kata Wabup.
Menanggapi hal itu, Kementerian Pertanian RI Mukti Sanjoyo mengatakan telah meninjau kondisi proyek itu. Kondisi irigasi tersebut juga sudah disampaikannya kepada Dinas Cipta Karya Provinsi Riau. Kadis berjanji akan meneruskan pembangunan itu selama dua tahun ini. Dananya berasal dari APBD Perubahan tahun 2015 dan akan dilanjutkan pada tahun 2016.
"Kita akan berusaha memperjuangkannya di tingkat Pusat, sehingga dalam dua tahun ini pembangunan irigasi tersebut bisa tuntas dan bisa dimanfaatkan masyarakat petani," ujar Mukti.(adv/humas)