RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Jika tidak diawasi secara ketat, keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) menjadi salah satu ancaman radikalisme jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Kepala Bidang Potensi Ancaman pada Asisten Deputi Koordinasi Kewaspadaan Nasional Menko Polhukam, Nizhamul, mengatakan bahwa untuk ancaman radikalisme itu bisa dari dalam maupun dari luar.
"Ancaman dari luar itu termasuk banyaknya Tenaga Kerja Asing (TKA) masuk tanpa bisa kita deteksi," katanya, Ahad (24/12/2018).
Mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Riau ini menyebutkan, ancam tersebut hampir dimiliki oleh semua daerah yang ada TKA di wilayahnya, termasuk Riau.
"Kita berharap Dinas Tenaga Kerja dan aparat yang berkewenangan terkait itu agar mengawasi keberadaan tenaga asing ini secara ketat," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau, Rasidin Siregar menyatakan, pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap TKA.
"Sejauh ini ke terus lakukan pengawasan agar jangan sampai ada pelanggaran itu (radikalisme). Sampai saat ini di lapangan belum ada pelanggaran. Kalau ada kita keluarkan," tegasnya.
Untuk pengawasan TKA ini, sebut Rasidin, di Riau sudah ada Tim Pengawasan Orang Asing dikomandoi Kanwil Kemenkum-HAM Riau.
"Jadi kita Disnakertrans masuk anggota dalam tim itu. Terakhir kita lakukan Sidak bersama Kemenkum-HAM, belum kita temui adanya indikasi ancaman itu," ujarnya.
Karena itu, pihaknya berharap masyarakat juga ikut serta melakukan pengawasan keberadaan TKA di Riau. Jika ada indikasi yang mencurigai agar melapor ke Disnaker atau aparat.
"Kalau ada TKA yang dicurigai masyarakat info ke kita (Disnakertrans), kita akan tindaklanjuti," pungkasnya.