BENGKALIS (HR)-Guna melihat dari dekat betapa parahnya abrasi yang terjadi di Kabupaten Bengkalis, khusus di daerah terluar, Anggota Komisi V DPR RI Daerah Pemilihan Riau 1, Rita Zahara bersama Balai Wilayah Sungai Sumatera III, Direkrorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum yang bekedudukan di Pekanbaru, turun ke Bengkalis, Rabu (11/3).
Kunjungan anggota DPR dari Partai Gerindra ini ini, didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Bengkalis, Jondi Indra Bustian dan anggota DPRD Bengkalis, Indrawan Sukmana, melihat kondisi abrasi yang terjadi di areal perkebunan sawit PT Meskom, baru-baru ini.
Menurut anggota DPRD Bengkalis, Indrawan Sukmana, dirinya sengaja mengajak anggota DPR RI tersebut turun ke Bengkalis, mengingat kondisi abrasi di daerah ini sudah parah sekali. Selain bisa merugikan daerah zona ekonomi ekslusif RI, abrasi yang terjadi di Bengkalis saat ini, jika tidak secepatnya ditangani juga bisa merusak pemukiman dan perekonomian masyarakat.
“Bengkalis sebagai salah satu kawasan yang berada di daerah terluar, menjadi tanggung jawab nasional sesuai tertuang dalam salah satu program RPJMN tentang pembangunan daerah terluar. Untuk itu, kita sengaja mengundang anggota Komisi V DPR RI asal Riau ini untuk melihat langsung kondisi ril di lapangan, supaya tidak mendapat informasi yang sepenggal-sepenggal,” ujar Indrawan yang juga politisi Partai Gerindra.
Ditambahkan Indrawan, daerah jelas tidak akan sanggup sendiri mengatasi persoalan abrasi ini mengingat begitu luasnya daerah yang terkena abrasi. Data menunjukkan, kawasan yang terkena abrasi, terutama di daerah terluar sudah mencapai 22 kilometer sehingga membutuhkan dana sekitar Rp400 sampai 600 miliar.
“Kalau dilihat dari nominal APBD Bengkalis setiap tahunnya, memang besar. Tapi kalau dilihat dari distribusi dan kondisi alam, jumlah tersebut tidak mencukupi. Maka dari itu, untuk penanganan abrasi ini butuh bantuan pusat,” ujarnya.
“Alhamdulillah, anggota DPR RI dan Balai Wilayah Sungai Sumatera III siap membantu memperjuangkan ini. Bahkan DED untuk penanganan abrasi tiga kabupaten di Riau, termasuk di Bengkalis sudah dianggarkan tahun 2015. Sementara Bengkalis sendiri tahun ini juga ada menganggarkan, tinggal lagi bagaimana sitem sharing bugdjet dan tugasnya,” tambahnya.
Diungkapkan Indra lagi, setelah DED ini selesai, mereka (Balai Wilayah Sungai Sumatera III) juga menyarankan kepada Bupati Bengkalis untuk melakukan audiensi dengan Kementerian PU guna menyampaikan pemasalah ini.
Selain itu, Bupati juga disarankan untuk mengajukan anggaran penanganan abrasi ini ke pusat menggunakan sistem multiyears, mengingat pekerjaannya cukup berat karena sangat tergantung dengan kondisi pasang laut dimana dalam seminggu hanya bisa tiga hari bekerja. Di samping itu pula, anggaran yang dibutuhkan dalam jumlah besar sehingga diyakini tidak akan bisa selesai dalam satu tahun.
“Bappeda Bengkalis, tadi sudah menyatakan siap untuk menyiapkan administrasi yang dibutuhkan. Tahapan selanjutnya, mudah-mudahan pekerjaan fisiknya bisa terealiasi tahun 2016 nanti,” harap Indrawan.
“Sementara dari jalur politiknya, Angota Komisi V DPR RI Dapil Riau 1, Ibu Zahara akan meminta kepada Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU untuk memprioritaskan anggarannya tahun 2016 nanti,” tutupnya. (man)