RIAUMANDIRI.CO, KAMPAR KIRI - Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat yang terkena banjir di Riau, khususnya di wilayah Kabupaten Kampar, PT Perawang Sukses Perkasa Industri (PSPI) menyalurkan bantuan untuk meringankan derita para korban banjir di lima desa di Kecamatan Kampar Kiri.
Bantuan itu diserahkan oleh Humas Sinarmas Forestry, Stevanus, dan Koordinator CSR PT PSPI, Tahan Manurung, kepada Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar Dedy Sambudi dan Sekretaris Kecamatan Kampar Kiri, Salman Jamaludin, di Kantor Camat Kampar Kiri, Rabu (19/12/2018).
Stevanus mengatakan, bantuan yang diserahkan tersebut berupa, beras, mie instan, minyak goreng dan gula.
Sekretaris BPBD Kampar Dedy Sambudi menyerahkan bantuan kepada korban banjir secara simbolis.
"Penyaluran bantuan ini merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap masyarakat di lima desa di Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Bantuan ini rutin kita berikan setiap masyarakat terkena banjir, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di wilayah operasional perusahaan dan sudah menjadi program CSR perusahaan," jelas Stevanus.
Lima desa yang dibantu PT PSPI itu, adalah, Desa Sungai Pagu, Lipat Kain Utara, Lipat Kain Selatan, Sungai Geringging, dan Desa Lipat Kain. "Semua itu berada di Kecamatan Kampar Kiri"," kata Stevanus.
Lebih lanjut disampaikan Stevanus, bantuan yang diserahkan melalui BPBD dan pihak Kecamatan itu, selanjutnya secara simbolis diserahkan kepada perwakilan warga korban banjir oleh Sekcam Kampar Kiri Salman Jamaludin.
Dalam kesempatan itu, Sekcam Kampar Kiri mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan bantuan nyata dari PT PSPI. "Sejak banjir melanda wilayah kami, baru PT PSPI yang turun membantu warga," ujar Sekcam.
Dalam kesempatan itu, Koordinator CSR PT PSPI, Tahan Manurung, menambahkan, selain bantuan terhadap korban banjir, PT PSPI melalui dana CSR sejak tiga tahun terakhir telah rutin menjalankan Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA).
"Kegiatan DMPA berbasis bantuan di bidang pertanian, kebun hortikultura, ternak, dll. Ini dilakukan secara bergulir," pungkas Manurung.