RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Universitas Islam Riau (UIR) melepas 10.000.000 ekor bibit ikan baung ke Danau Buatan di Kampus UIR. Bibit tersebut juga dibagi kepada para petani dari Rumbai dan Desa Mandiangin.
Pelepasan tersebut dirangkai dalam open ceremony yang dihadiri Deputy Bidang Jasa Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Mego Pinandito, MEng dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Riau Herman Mahmud di Kampus UIR, Jalan Kaharuddin Nasution Pekanbaru, Selasa (18/12/2018) siang.
Mego datang ke UIR bersama sejumlah staf LIPI. Mereka didampingi antara lain Rektor UIR Prof Dr H Syafrinaldi, SH, MCL, Wakil Rektor I Dr Syafhendry, Wakil Rektor II Ir Asrol, Wakil Rektor III Ir Risyadi, Ketua Dewan Pembina Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Riau Drs H Mukni, Sekretaris YLPI Sudarno Hasan, Senior Faperta Prof Dr Muchtar Ahmad, Kepala LPPM Dr Agusnimar, Dekan Faperta Dr Ir Ujang Paman dan Wakil Dekan I Fakultas Teknik Dr Kurnia Hastuti, ST, MT. Hadir juga Kepala Biro Administrasi Umum dan Personalia Zakir Has, SH MPd, Karo BAAK Ir Akmar Effendi, Kepala Biro Keuangan Azwirman, Sekretaris LDIK Afrizal Anton Chandra, para dosen dan ratusan mahasiswa.
Menurut Dr Ir Agusnimar, MSc, 10 ribu bibit ikan itu merupakan hasil penelitian dosen-dosen UIR dari pemanfaatan pakan fungsional menggunakan mikroorganisme yang dibuat LIPI, lalu digabungkan dengan tekhnologi sehingga menghasilkan benih ikan.
''Seperti merangkuh pulau. Sekali mendayung dua tiga terlampaui. Acara ini juga menyiratkan aspek pengabdian dan dakwah islamiyah karena kita berbagi bibit kepada petani,'' kata Agusnimar.
Sekaligus, pihaknya ingin melihat apakah bibit ikan baung itu mampu bertahan dalam cuaca yang sangat ekstrem. Sebab selama ini banyak bibit ikan yang mati karena tubuhnya tidak kuat menahan cuaca.
''Mudah-mudahan bibit dari hasil riset kerjasama UIR dengan LIPI ini berbeda dengan bibit yang lain karena daya tubuhnya mampu beradaptasi dengan cuaca,'' ucap Dosen Faperta ini.
Rektor UIR Prof Syafrinaldi mengapresiasi kegiatan ini. Ia menyatakan, hari ini UIR membuktikan pencapain Visi nya menjadi universitas unggul dengan standar yang terukur.
''Pelepasan benih baung tidak hanya menjadi kebanggaan bagi UIR dan Riau, tapi bisa membuat UIR pusat benih ikan baung yang bersertifikasi di Asia Tenggara. Apalagi UIR disupport oleh LIPI. Jadikanlah moment ini memacu langkah kita mewujudkan Visi UIR 2020,'' pesan Syafrinaldi.
Deputy Bidang Jasa Ilmiah LIPI Dr. Mego Pinandito menyambut positif kegiatan ini. Ia menyatakan, saat ini LIPI sudah mengubah paradigmanya terhadap penelitian. Bahwa penelitian tidak bisa lagi berakhir di jurnal. Melainkan akan dipakai oleh siapa dan mau dibawa ke daerah mana. LIPI mengajak para peneliti masuk desa agar mereka dapat memahami problem masyarakat.
''Silakan digali apa kearifan lokal sebuah daerah dan bagaimana potensi kekayaan alamnya termasuk nilai-nilai budayanya,'' ujar Mego.
Dilanjutkan, LIPI akan terus memberi dukungan kepada Pemerintah Daerah terutama dalam ketahanan pangan Indonesia. Kita ingin apa yang bisa kita bawa dari daerah, kemudian kita berikan sentuhan tekhnologi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kenapa ikan baung? ''Karena baung merupakan ikan asli dari Riau. Begitupun dengan mikroorganisme yang juga berasal dari Riau. Semoga kolaborasi UIR dengan LIPI dapat mengantar Riau menjadi pusat ikan baung di Indonesia,'' tambah Mego.