JAKARTA (HR)- BUMN perumahan, Perum Perumnas berencana menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) untuk pemenuhan modal pembangunan 36.000 rumah murah. MTN yang akan diterbitkan maksimal Rp 600 miliar, untuk mendukung pembangunan 1 juta rumah di 2015.
Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto mengatakan, MTN ini akan diluncurkan lantaran perusahaan hanya mendapat tambahan permodalan dari Pemerintah sebesar Rp1 triliun.
"Untuk membangun 36.000 rumah yang diberikan tanggung jawab kepada kami (Perumnas), kami mengusulkan PMN Rp 2 triliun. Namun di DPR hanya Rp1 triliun sehingga kami akan mencari sumber pendanaan lain agar target yang dipercayakan kepada kami tetap bisa tercapai," kata Arief di Kantor Pusat Perumnas, Jakarta, kemarin.
Untuk memuluskan langkahnya tersebut, Perumnas akan mengajukan permohonan rating dari perusahaan rating nasional seperti PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Langkah selanjutnya adalah mencari penjamin efek, sebelum menerbitkan MTN.
"Kami akan minta perusahaan pemeringkat untuk melakukan pemeringkatan. Karena terakhir kali kami diperingkat, 3 tahun yang lalu. Perlu diperbaharui, kami berharap hasil pemeringkatannya baik," katanya.
Pihak yang terlibat dalam program 1 juta unit rumah yakni, BUMN Perum Perumnas 4.102 unit rumah dan 6.000 unit rusun. Real Estate Indonesia (REI) 50.370 unit rumah. Asosiasi Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi Edy Ganefo) 75.971 rumah. Asosiasi Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi Anton R Santoso) 64.153 rumah. Asosiasi Pengembangan Perumahan Rakyat Indonesia (Asperi) 2.070 rumah. Pemda 12.000 rumah dan 400 unit rusun. BPJS Ketenagakerjaan 2.000 rumah dan 500 unit rusun dan Pemerintah pusat 28.000 rumah.(dtf/ara)