RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Sebanyak 10 orang Relawan Nusantara Pekanbaru turun dalam aksi tanggap bencana banjir yang terjadi di Desa Tanjung Balam, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Bersama Rumah Zakat, Relawan Nusantara menyalurkan bantuan 200 kaleng kornet dan sembako kepada 170 kepala keluarga yang terdampak bencana banjir.
Penyaluran bantuan dilakukan di posko bantuan Desa Tanjung Balam, yaitu di Musala Suluk Desa Tanjung Balam, Rabu (12/12/2018).
Ini adalah bantuan pertama yang sampai di Desa Tanjung Balam, sebelumnya tidak ada pihak yang memberi bantuan dikarenakan akses jalan terendam air, dan hanya bisa ditempuh dengan menggunakan pompong. Saat relawan tiba di sana hujan masih mengguyur dengan deras.
Kepala Desa Tanjung Balam Sibus, menuturkan, mereka sangat berterimakasih atas bantuan dari Rumah Zakat beserta teman-teman Relawan Nusantara yang telah berbaik hati meringankan musibah yang menimpa warga di Desa Tanjung Balam.
"Semoga Rumah Zakat dan Relawan Nusantara bisa terus membantu masyarakat yang membutuhkan,” ujar Sibus.
Aksi tanggap bencana ini dimulai pukul 08.00, di mana para Relawan Nusantara berangkat dengan membawa kornet dari Kantor Rumah Zakat Pekanbaru, dan berbelanja barang-barang sembako untuk dibawa ke lokasi terdampak banjir.
Pada pukul 12.10, Tim Relawan sampai di posko bantuan Desa Tanjung Balam. Relawan istirahat, salat dan makan kemudian dilanjutkan dengan melakukan packing barang-barang sembako. Pukul 16.00 sebanyak 170 paket bantuan sembako dan kornet disalurkan kepada warga di Desa Tanjung Balam.
Tim relawan dibantu dengan warga berhasil menyalurkan semua paket sembako dan kornet.
Alhamdulillah pada pukul 17.30 tim relawan kembali pulang dengan menggunakan kapal pompong dan sampai kembali di Pekanbaru pada pukul 19.30 WIB.
"Saya sangat senang bisa ikut aksi tanggap bencana banjir ini, ke depannya jika ada kegiatan dari Relawan Nusantara saya akan ikut kembali,” ujar Ahmad salah seorang relawan.
Bencana banjir telah terjadi selama 4 hari dan tingkat kedalaman air masih terus bertambah. Hal ini menyebabkan 170 rumah warga, sekolah, fasilitas umum, daerah persawahan/perkebunan dan hewan ternak turut terendam air.
Banjir terjadi mulai hari Ahad, 9 Desember 2018 yang diakibatkan oleh hujan deras yang mengguyur Riau dan dibukanya 5 pintu air di bendungan PLTA Koto Panjang.
Kedalaman air yang menggenangi sekitar perumahan warga mencapai 170 cm.
Menurut penuturan warga, banjir setinggi ini baru terjadi kembali setelah 3 tahun terakhir. Perjalanan ke lokasi banjir ditempuh dengan jalur darat lebih kurang sekitar 30 menit dari Kota Pekanbaru. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan kapal pompong milik warga yang ditempuh selama 1 jam 30 menit.