Asril Tanjung: Tak Perlu Bernegosiasi dengan KKB di Papua

Rabu, 05 Desember 2018 - 14:06 WIB
Asril Hamzah Tanjung, Wakil Ketua Komisi I DPR RI

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Asril Hamzah Tanjung dengan tegas mengatakan bahwa penyerangan dan pembunuhan 31 orang pekerja PT. Istaka Karya (Persero) di Kabupaten Nduga, Papua yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) harus diusut tuntas. 

"Tidak perlu ada negosiasi lagi dengan mereka, karena sudah terlalu banyak penyerangan yang mereka lakukan dan menimbulkan banyak korban jiwa," tegas politisi Partai Gerindra itu, Rabu (5/122018).

Menurut mantan Kepala Staf Kostrad itu, sudah banyak terjadi tragedi berdarah dan menimbulkan banyak korban jiwa serta korban trauma yang dilakukan KKB di wilayah Papuan tersebut.

"Wajib bagi kita untuk mengamankan negeri kita ini dari segala organisasi terlarang. Karena itu, mereka yang melakukan penyerangan terhadap masyarakat sipil di Papua itu ditumpas dan tidak perlu negosiasi lagi dengan mereka,” tegas purnawirawan jenderal bintang dua itu.  

Asril saat ini masih mempertanyakan bagaimana hal tersebut bisa terjadi, sedangkan daerah rawan seperti itu seharusnya dijaga dengan ketat oleh aparat keamanan. Ia akan mempertanyakan hal ini lebih lanjut dalam rapat dengan pihak TNI dan akan secepatnya mencarikan solusi agar kejadian ini tidak terulang.

“Tiga puluh satu orang mati, berarti tidak main-main ini. Tadi kita tanya Menteri Pertahanan, belum ada jawaban secara resmi, mungkin sedang diselidiki. Kita yang di DPR juga kaget mendengar ini, kenapa pekerja-pekerja di daerah rawan ini tidak ada pengamanan, harusnya ada dong. Nanti kita akan tekankan lagi ketika rapat dengan TNI atau Polri bagaimana solusinya,” ujar Asril Tanjung.

Sementara itu, Anggota Komisi I Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Lena Maryana menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya 31 pekerja di Kabupaten Nduga tersebut dan berharap bahwa pemerintah melakukan tindakan segera untuk melakukan evakuasi terhadap korban.

“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya 31 pekerja di Nduga dan saya dengar bahwa sampai hari ini belum dapat dievakuasi. Saya berharap pemerintah segera melakukan tindakan untuk mengevakuasi korban,” tuturnya dalam rapat.

Dia juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Ia mendoakan para pekerja yang gugur tersebut dalam keadaan syahid karena sedang melaksanakan program yang digagas oleh pemerintah.

Reporter: Syafril Amir

Editor: Nandra F Piliang

Terkini

Terpopuler