RIAUMANDIRI.CO, RENGAT - Belum dapat diketahui secara pasti, apa alasan Pandapotan Matanari (45) nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri memakai seutas tali yang tersimpul di kusen pintu.
Petani yang berdomisili di Desa Air Putih, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu ini
ditemukan anaknya dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi.
Memang sebelumnya, Pandapotan diketahui mengalami pertengkaran hebat dengan istrinya, sampai akhirnya istri dan dua anaknya diusir dari rumah. Namun apakah itu menjadi alasan utama dirinya bunuh diri.
"Polisi belum bisa mengetahui motif pasti bapak dua anak itu bunuh diri. Apalagi pihak keluarga telah membuat pernyataan ikhlas dan tidak bersedia dilakukannya tindakan lebih lanjut terhadap Pandapotan," ungkap Kapolres Inhu AKBP Dasmin Ginting SIK melalui Ps Pair Humas, Bripka Misran.
Peristiwa itu berawal pada Sabtu (1/12/2018) sekira pukul 20.00 WIB. Korban dan istrinya D Sitinjak terlibat cekcok mulut masalah pekerjaan.
Keesokan harinya, Ahad (2/12/2018) sekira pukul 07.00 WIB, mereka kembali bertengkar sampai Pandapotan mengusir istrinya dari rumah. Setelah itu istri dan 2 orang anaknya memenuhi keinginan suaminya tersebut dengan pergi meninggalkan rumah.
Sekira pukul 13.30 WIB, anak korban bernama Revi (16) kembali ke rumah untuk mengambil pakaian. Namun Revi melihat tidak ada satu orang pun di dalam rumah ketika itu.
Tak lama kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB, Revi melihat bapaknya sudah gantung diri di dalam warung dengan menggunakan tali yang terikat di kusen pintu.
Setelah melihat kejadian tersebut, Revi langsung memberitahukan kepada ibunya yang sedang berada di rumah tetangga, tidak jauh dari rumah mereka.
Pihak keluarga menghubungi Polsek Lubuk Batu. Setelah mendapat laporan itu, anggota Polsek dan Tim Inafis Polres Inhu mendatangi TKP dan langsung memeriksa korban yang dibantu oleh pihak Puskesmas
"Dari hasil pemeriksaan, diduga kuat merupakan bunuh diri. Pihak keluarga dan kepolisian bersama-sama menurunkan korban. Atas kejadian tersebut, seluruh keluarga telah ikhlas dan menolak untuk dilakukan otopsi," tambahnya.
Reporter: Eka Buana Putra