RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menyebut Indonesia sedang dalam keadaan kacau dalam lima tahun terakhir. Dia pun menyerukan amanat perjuangan untuk perubahan.
"Jangan lupa bahwa negeri kita saat ini sedang carut marut. Maka kita harus melakukan perubahan," kata Rizieq dalam rekaman suara pidato yang diputar dari panggung Reuni 212, Monas, Jakarta, Minggu (2/12/2018).
"Dan menurut hemat saya, menurut hemat saya, menurut hemat saya, bahwa perubahan dalam waktu dekat di depan mata saya tidak lain adalah 2019 ganti presiden," imbuh Habib Rizieq.
Habib Rizieq juga sebelumnya meminta seluruh peserta memilih calon presiden (capres) hasil dari ijtimak ulama. Dia kemudian juga meminta agar setiap tanggal 2 Desember dijadikan momentum untuk berkumpul.
"Jangan lupa setiap tanggal 2 Desember sebagai ijtima'ul ummah, hari berkumpulnya umat untuk kebangkitan persaudaraan dan persatuan," kata Habib Rizieq.
"Siap pilih capres ijtimak ulama? Siap pilih capres ijtimak ulama? Siap pilih capres ijtimak ulama?" ucap Habib Rizieq yang disambut kata 'siap' para peserta reuni 212.