RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau (Unri) melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan BEM FKIP Unri memperingati Hari Guru Nasional dengan menggelar aksi teatrikal bertema "Guru Sejahtera atau Justru Merana".
Aksi yang digelar di area Car Free Day (CFD) Jalan Sudirman, Pekanbaru, Ahad (25/11/2018) pagi ini, dipimpin oleh Rio Arjuna sebagai koordinator lapangan dan dihadiri oleh perwakilan kelembagaan Unri.
Kegiatan ini diawali dengan penyampaian orasi serta puisi oleh beberapa mahasiswa Unri yang turut andil, kemudian dilanjutkan dengan aksi teatrikal sederhana dan penyampaian pernyataan sikap.
Aksi ini diperankan langsung oleh mahasiswa dengan menghadirkan peran beberapa pejabat, guru, siswa serta orangtua. Aksi ini menggambarkan polemik pendidikan saat ini yang begitu miris, di mana banyak sekali guru yang belum sejahtera, minimnya perlindungan kepada guru serta transparansi dana yang dikhususkan untuk pendidikan tidak jelas.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dzulfaqar dalam orasinya menyampaikan, guru adalah ujung tombak pendidikan.
"Bukan lagi sebuah hal yang diragukan jika keberhasilan suatu bangsa dilihat dari kualitas pendidikan, termasuk faktor pendidik yang secara langsung berperan dalam penentu mutu pendidikan di Indonesia," tegas Dzulfaqar.
Namun, katanya, ada dua permasalahan yang dijadikan sebagai titik konsentrasi. Yakni terkait kualitas dan kesejahteraan guru, di mana masih ada sekitar satu juta guru yang hidup di bawah sejahtera. Selain itu, beberapa isu dan kebijakan terkait guru pun memang perlu disikapi seperti perlindungan guru, honorer, dan moratorium PNS.
Untuk itu, menurut Dzulfaqar, BEM Unri perlu memberikan pernyataan sikap, sebagai berikut:
1. Penuhi hak guru sebagai tenaga pendidik anak bangsa.
2. Berikan jaminan keselamatan guru dari tindakan kekerasan dan intervensi dari semua kalangan.
3. Berikan kejelasan terkait transparansi anggaran pendidikan, khususnya di Riau.
4. Wujudkan sistem pendidikan yang teratur serta sejahterakan guru Indonesia.
"Semoga dalam momentum Hari Guru yang jatuh pada hari ini, 25 November 2018, pemerintah dapat memperhatikan nasib guru, sang pahlawan tanpa tanda jasa," harap Dzulfaqar.
"Guru adalah seorang pahlawan, dan tanda-tanda kepahlawanannya terukir pada keberhasilan semua orang-orang besar. Maka dari itu, guru harus disejahterakan Selamat Hari Guru Nasional dan HUT PGRI," pungkas Dirjen Pendidikan BEM Unri, Nadya Hari Pratiwi.