Bagansiapiapi (HR)-Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Riau Asyari Nur, mengatakan Kabupaten Rokan Hilir merupakan masyarakat Melayu yang kental dengan kehidupan beragama dengan pertumbuhan ekonomi ditunjang pemerintah, membawa kesejahteraan, sehingga banyak jemaah hajinya. Per tahun 200 sampai 300 jamaah.
“Lima tahun terakhir, sudah 1.500, ini kekuatan yang perlu dibangun terdiri dari berbagai macam, ada saudagar, ada pegawai, ada petani, ada buruh, ada professional, semuanya, ” katanya, dalam sebuah acara belum lama ini.
Asyari juga memotivasi IPHI Rohil agar meniru IPHI yang ada di Cirebon, dengan membuka berbagai usaha untuk kemandirian IPHI, dengan jenis usaha, doorsmeer (cucian, red) sampai menghasilkan uang Rp45 juta sebulan.
Dalam kesempatan tersebut Asyari juga menginformasikan, sesuai hasil musyawarah nasional IPHI di Jakarta bersama Kementerian Agama, bagi yang sudah pernah naik haji, tidak dibenarkan lagi naik haji, meskipun menghantar muhrimnya.
Karena, untuk Riau saja, jika mendaftar sekarang, baru bisa berangkat haji, 18 tahun mendatang, sehingga disarankannya, jika anak-anak sudah memasuki dewasa, didaftarkan saja, agar mereka bisa pergi haji pada umur sekira 35. (rtc/don)