RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siraj mengimbau agar warga NU tidak ikut terlibat dalam aksi reuni 212.
Dia meminta warga NU untuk fokus terlibat menyukseskan pemilu 2019 yang akan datang.
"NU mari kita sukseskan pemilu yang akan datang, aman damai, luberjurdil. Nggak ada urusan kita 212," kata Said saat ditanyakan soal rencana aksi reuni alumni 212 yang dimotori Persaudaraan Alumni (PA) 212, di Gedung LPOI, Jalan Kramat VI, Jakarta Pusat, Sabtu (17/18/2018).
Meski begitu, Said mempersilakan rencana pelaksanaan aksi reuni alumni 212 tersebut, asal tidak memiliki tendensi politik.
Tendensi politik yang dimaksud Said adalah upaya melengserkan Presiden Jokowi di tengah jalan.
Said mengaku tak mempermasalahkan digelarnya reuni 212. "Sebatas dia mensiarkan reuni ya terserah, asal tidak ada tendensius politik, boleh-boleh saja," ujar Said.
"Sistem presidensial, Jokowi harus sampai 5 tahun, tidak boleh Jokowi dilengserkan di tengah jalan, kecuali melanggar pancasila, UU45. Kami pernah alami sejarah buruk ketika punya presiden Gus Dur. Saat itu 2, 3 bulan dilengserkan tanpa kesalahan yang prinsip," tutur Said.
Sebelumnya, Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Ma'arif mengatakan reuni Aksi 212 sedang dipersiapkan.
Slamet menjabarkan Aksi 212 bulan depan tidak jauh berbeda dengan aksi pada 2016 silam.
Dia mengatakan, sudah ada beberapa peserta aksi yang menyewa gerbong kereta sampai memesan tiket pesawat.
"Tidak beda jauh dengan 212 tahun 2016 dari berbagai provinsi sudah siap. Sudah ada yang sewa beberapa gerbong kereta. Sudah beli tiket pesawat, insyaallah kita silaturahim lagi, kita akan tausiah, zikir, sekaligus memperingati Maulid Nabi di hari Ahad, bulan Desember tanggal 2," kata Slamet di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, Jumat (9/11/2018) lalu.