RIAUMANDIRI.CO, PALEMBANG - Polisi telah menangkap satu pelaku dan menemukan tulang belulang sopir GrabCar asal Palembang, Sumatera Selatan. Polisi mengatakan ada 4 pelaku yang menghabisi nyawa korban, Sofyan.
Berikut adalah informasi yang dirangkum detikcom dari tewasnya sang sopir Grab berusia 43 tahun yang memiliki 4 orang anak tersebut, Kamis (15/11/2018):
Senin, 29 Oktober 2018
Korban menerima orderan dari seorang penumpang dengan akun atasnama TY. Penumpang itu memesan GrabCar dari SPBU KM 5 rujuan KFC bandara SMB II Palembang.
Setelah menerima orderan, korban pun langsung menuju titik penjemputan. Di lokasi, ternyata ada 4 penumpang laki-laki yang mengaku memesan GrabCar atasnama TY.
Korban mempersilahkan penumpang itu naik dan mengantarnya ke lokasi tujuan. Di perjalanan, korban merasa curiga dan mengirim pesan singkat lewat grup WA.
Dalam pesan singkatnya, korban minta rekan-rekan se-profesinya untuk dapat memantau memuju lokasi pengantaran. Korban mengaku mendapatkan orderan dari akun wanita, tapi yang naik malah laki-laki.
Pada malam harinya, keluarga menungu kepulangan Sofyan. Namun tak kunjung pulang. Bahkan nomor handphone tidak lagi aktif saat dihubungi.
Selasa, 30 Oktober 2018
Istri korban, Fitri berusaha menghubungi rekan-rekan korban. Namun sayang tidak satu orang pun tahu keberadaan korban.
Didampingi para sopir taksi online, Fitri melaporkan ke Polda Sumatera Selatan jika suaminya hilang. Bahkan Fitri mulai khawatir jika suaminya itu jadi korban pembunuhan.
Polisi pun melakukan penyelidikan dan memanggil TY, sang pemilik akun yang digunakan untuk memesan Grab. Pada polsi, TY mengaku dia membantu ada warga yang meminta untuk pesankan GrabCar.
Minggu, 11 November 2018
Polisi mulai menemukan titik terang atas kasus sopir GrabCar yang hilang secara misterius itu. Polisi menangkap RD (42), salaj satu warga Musi Rawas Utara yang ikut menjadi pelakunya.
Dia ditangkap tim Subdit Jatanras yang dipimpin langsung oleh Kasubdit, AKBP Yoga Baskara Jaya. Sayangnya saat itu pelaku tak tahu di mana ketiga temanya berada.
Senin, 12 November 2018
Secara marathon polisi minta keterangan RD. Tapi terakhir RD mengaku tak tahu di mana korban dibuang setelah dibunuh di lokasi tujuan bandara.
"Satu pelaku telah ditangkap. Korban ini (Sofyan, sopir GrabCar) dibunuh dengan cara dicekik. Pelaku yang berhasil kami tangkap lupa mayat korban dia buang di mana saat itu," kata Zulkarnain, Senin (12/11/2018).
Selain menangkap pelaku, Kapolda turut memastikan korban tewas dinunuh oleh para pelaku. Disebut Kapolda, ada empat pelaku yang terlibat pembunuhan sadis tersebut.
Selasa, 13 November 2018
Tim Subdit Jatanras menyusuri lokasi di mana korban dibuang. Terutana daerah Musi Rawas Utara sesuai petunjuk sang pelaku RD.
Karena tidak ada titik terang, polisi pun meminta bantuan Polres Muratara dan sopir-sopir truk di perusahaan. Banyak sopir yang mencium bau busuk ketika melewati jalan tanah di Desa Lakitan 2 minggu lalu.
Polisi melakukan pencarian dan akhirnya menemukan tulang belulang yang sudah terpisah-pisah. Jaraknya tidak jauh dari jalan dan ada di semak belukar di kebun sawit perusahaan swasta.
"Hari ini kami sudah menemukan tulang belulang korban pembunuhan sopir taksi online yang sempat hilang. Kondisi tidak lagi utuh," kata Kasubdit Jatanras Polda Sumatera Selatan, AKBP Yoga Baskara, Selasa (13/11/2018).
Tulang belulang yang ditemukan ini dari kepala, rusuk, hingga tulang belakang korban. Jarak penemuan sekitar 6 jam dari pusat Kota Palembang.
Setelah menemukan seluruh tulang, tim Jatanras Polda langsung membawanya ke RS Bhayangkara. Beberapa potongan tulang ditenukan, termasuk pakaian.
Rabu, 14 November 2018
Dini hari tadi tulang belulang tiba di RS Bhayangkara. Keluarga diminta datang untuk diambil sample DNA-nya.
Isak tangis sempat mewarnai ruangan jenazah RS Bhayangara. Namun, sang istri korban, Fitri masih tak percaya jika yang ditemukan polisi tulang belulang suaminya.
"Saya masih 50 persen keyakinan kalau itu suami saya. Mudah-mudahan bukan suami saya, kasihan anak-anak," cerita Fitri dengan mata berkaca-kaca.
Meskipun masih menunggu keluar hasil tes DNA, Fitri menangis saat melihat isi barang yang ditemukan olh polisi, salah satunya adalah pakaian korban.
"Kalau pakaiannya iya itu pakaian suami saya pas pergi dari rumah, ya Allah. Saya yakin ini bukan suami saya, bukan," kata Fitri.
Terakhir, korban diketahui meninggalkan empat orang anak dan semuanya masih kecil. Anak sulungnya, Rafi masih duduk di kelas 2 SMP atau berusia 14 tahun.
"Semoga pelaku segera ditangkap. Kami sudah kehilangan keluarga dan sekarang empat anak saya kehilangan bapaknya," kata istri korban, Fitri di RS Bhayangkara Palembang hari ini.
Kepada pihak keluarga, Kapolda Sumsel memastikan akan memburu tiga pelaku lain hidup atau mati. Peringatan keras ini disampaikan karena perbuatan pelaku sangat sadis.