RIAUMANDIRI.CO, BANGKINANG – Pemerintah Daerah Kampar melalui Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga menggelar sosialisasi sekaligus deklarasi Sekolah Ramah Anak (SRA) yang diikuti 300 sekolah di di Aula Kantor Bupati Kampar, Rabu (14/11).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kampar Yusri menyampaikan bahwa menjadikan sekolah ramah anak merupakan tantangan bagi semua pihak.
"Akan tetapi apabila hal ini bisa kita wujudkan di Kabupaten Kampar, jelas sekali akan berpengaruh kepada mutu pendikan anak-anak bangsa ke depannya," ucap Sekda.
Yusri menjelaskan bahwa semua pihak harus tahu dengan syarat yang harus diperhatikan. Pertama hardware, meliputi fisik dan infrastruktur sekolah, seperti tempat ibadah, perpustakaan yang up to date, laboratorium, taman, serta jumlah toilet yang sebanding dengan jumlah siswa.
"Hal ini menjadi syarat yang sangat penting, toilet merupakan hal yang sangat penting, di mana jumlahnya harus sebanding dengan jumlah siswa. Jumlah toilet perempuan juga harus lebih banyak daripada laki-laki," ucap Yusri.
Lanjutnya, pada segi software yang meliputi kurikulum. Dalam hal ini hendaknya mulai dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Apabila kurikulum telah berlaku tentu ketegasan setiap daerah kepada sekolah melaui dinas terkait akan lebih jelas.
Pada kesempatan itu, mulai dari Sekda, Deputi Kemendikbud, Muspida, para kepala sekolah serta para siswa yang hadir ikut membubuhkan tandatangannya sebagai wujud mendukung deklarasi program sekolah ramah anak.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kampar Santoso, dalam sambutannya menyatakan mendukung dan manjalankan sepenuhnya SRA.
"Apabila program bisa berjalan dengan baik, jelas akan merubah prilaku anak-anak siswa-siswi dari kurang baik yang berakibat kepada dirinya, keluarga, dan sekolah, seperti prilaku kejahatan seksual serta penyalahgunaan narkoba," ungkap Kadis.
Deklarasi dihadiri Deputi Pemanfaatan Waktu Luang Kemdikbud RI Indrawati.
Reporter: Ari Amrizal