RIAUMANDIRI.CO, SEMARANG - Poster-poster dan stiker bergambar capres petahana Joko Widodo dengan kostum raja Jawa tersebar di pelosok Jawa Tengah dan membuat PDIP geram. PDIP tak merasa memasang atribut 'Raja Jokowi'. Siapa si pemasang 'Raja Jokowi' masih misterius.
Poster yang tersebar di Jawa Tengah ini memiliki desain serupa, yakni gambar Jokowi mengenakan mahkota khas Raja Jawa dan terdapat logo kepala banteng PDIP. Dewan Pimpinan PDIP menginstruksikan jajarannya menyisir jalanan dan menghapus 'Raja Jokowi'.
Lantas, siapa pemasang 'Raja Jokowi' ini? PDIP memberikan bocoran si pemasang merupakan kaum anti-Jokowi. Apakah dari kubu lawan politik atau tidak, masih belum jelas.
"Jelas, atribut ini datang dari kaum 'anti-Jokowi Presiden'," ujar Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira saat dimintai konfirmasi, Senin (12/11).
PDIP menyebut tersebarnya 'Raja Jokowi' yang memuat logo partai berlambang kepala banteng ini adalah upaya downgrade campaign. PDIP mengaku sudah mengantongi nama pemasang poster tersebut.
"Ini bukan produk Tim Kampanye Nasional atau Daerah, bukan juga produk partai. Tapi juga ada lambang partai, berarti ada yang catut lambang partai. Siapa mereka? Kami sudah kantongi nama-nama, lihat ke depan seperti apa," ungkap Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto saat dimintai konfirmasi, Senin (12/11).
Meski begitu, PDIP belum melaporkan kasus ini kepada polisi. PDIP enggan tergesa-gesa mempolisikan si pemasang 'Raja Jokowi'.
"Validasi dan investigasi lapangan butuh waktu. Tidak lama. Jangan grusa-grusu," ujar Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno saat dihubungi, Senin (12/11) malam.
"Proses selanjutnya, setelah semua clear, dilakukan sesuai peraturan perundang-perundangan. Kami ingin hati-hati dalam bergerak," tambahnya.
Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang berada di kubu sebelah juga sudah memberikan peringatan kepada PDIP supaya tidak asal tuduh soal beredarnya 'Raja Jokowi' di jalanan. Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan pihaknya ataupun pendukungnya tak mungkin membuat dan memasang poster tersebut lantaran masalah biaya.
"Soal spanduk Raja Jokowi yang disebut banyak beredar di Jawa Tengah, saya imbau rekan-rekan PDIP untuk tidak asal tuduh bahwa pelakunya adalah pihak yang anti-petahana. Suasana seperti ini kita harus jauhi fitnah agar tidak memperkeruh situasi," ujar Habiburokhman dalam keterangannya, Selasa (13/11).
Menurut Habiburokhman, poster 'Raja Jokowi' yang tercetak dan tersebar luas di daerah Jawa Tengah pasti berbiaya mahal. Karena itu, tak masuk akal jika PDIP, lanjut dia, menuduh kubu 'anti-Jokowi Presiden' sebagai dalang di balik peredaran poster 'Raja Jokowi'.