RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pascapengunduran diri Ketua Himpunan Mahasiswa Rokan Hilir Pekanbaru (Hipemarohi) Abu Nawas, dinamika di internal Hipemarohi Pekanbaru memanas. Hal ini karena banyak pihak yang memprakarsai musyawarah luar biasa (muslub) tanpa melihat aturan AD/ART organisasi Hipemarohi.
Ketua Dewan Legislatif Hipemarohi Latif menjelaskan, berdasarkan AD/ART apabila ketua mundur, maka secara otomatis wakil ketualah yang menggantikan posisnya.
"Ini jelas dalam AD/ART kita. Maka hari ini kami pengurus dan ketua kecamatan menghadap bapak Asri Auzar sebagai Ketua Dewan Pembina Hipemarohi untuk meminta pandangan dan nasihat kepada kami, agar Hipemarohi tetap solid dan bersatu," ujar Latif dalam keterangan tertulis yang diterima Riaumandiri.co, Selasa (16/10/2018).
Sementara, terkait adanya isu yang dibuat oleh oknum mahasiswa yang mengatakan bahwa politisi berinisial AA menunggangi muslub, "Maka saya selaku Ketua Dewan Legislatif mahasiswa Rokan Hilir menegaskan isu itu adalah hoax. Sebab tidak ada muslub karena muslub tanpa dasar AD/ART adalah ilegal atau inkonstitusional," tegas Latif.
Asri Auzar selaku Pembina Hipemarohi menyatakan, mahasiswa Rokan Hilir harus bersatu, kalau tidak bersatu, mudah diprovokasi dan diadu domba.
"Mahasiswa harus netral dan tidak memihak siapapun, dan jujur dalam berorganisasi sehingga ke depan Hipemarohi ini bisa melahirkan calon-calon penerus Rokan Hilir," ujar Asri Auzar yang juga anggota DPRD asal Rokan Hilir.