RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Tersangka kasus penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet akan mengajukan diri sebagai tahanan kota ke Polda Metro Jaya. Alasannya karena usia Ratna yang sudah tak lagi muda dan juga harus menjalani pengobatan secara rutin sehingga dikhawatirkan kesehatannya makin memburuk.
Sekretraris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni khawatir Ratna Sarumpaet akan keluar dari Indonesia bila pihak kepolisian mengabulkan permohonannya jadi tahanan kota.
Menurutnya, bila Ratna menjadi tahanan kota, besar peluang ia bisa menghilangkan barang bukti sehingga sulit mengungkap pihak-pihak terkait dalam penyebaran hoaks yang merusak kedamaian rakyat Indonesia.
"Namun melihat besar dan seriusnya kasus ini, ditambah ada dugaan RS akan 'mengasingkan diri' ke luar negeri sebelum dia ditangkap pihak kepolisian, mungkin ada baiknya polisi tidak memenuhi permintaan Ibu Ratna, ratu hoaks Indonesia ini," ujar Toni dikutip Okezone, Minggu (7/10/2018).
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini menilai alasan kesehatan yang menjadi dasar pengajuan diri menjadi tahanan kota terlihat sangat mengada-ada. Pasalnya, selama ini ia melihat mertua dari aktor Rio Dewanto ini kerap berkeliling Indonesia guna mempromosikan gerakan #2019GantiPresiden.
"Toh, Ibu Ratna sabagai tahanan polisi, bila memang sakit, tetap bisa berobat secara baik. Apalagi meski telah berusia lanjut Ibu Ratna selama ini terlihat segar bugar sehingga bisa keliling Indonesia menebar kebencian melalui tagar 2019 Ganti Presiden. Ibu Ratna juga terlihat sangat sehat ketika berencana melancong jauh ke Chile," jelasnya.
Meski begitu, Toni menyerahkan keputusan ini kepada pihak kepolisian. Ia pun berharap kepolisian menolak permohonan Ratna untuk menjadi tahanan kota.
"Silakan pihak kepolisian memutuskan sesuai dengan prosedur hukum yang kita miliki. Saya pribadi berharap polisi menolaknya," tukasnya.