RIAUMANDIRI.CO, PROBOLINGGO - Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno mengkritik besarnya biaya penyelenggaraan pertemuan tahuan IMF-World Bank atau International Monetary Fund and the World Bank (IMF-WB) Annual Meetings (AM) yang akan digelar 8-14 Oktober mendatang di Bali.
Sandi mengatakan, penyelenggara tersebut terlalu mewah karena menghabiskan anggaran hampir 70 juta dolar Amerika atau sekitar Rp800 miliar lebih.
Sandi meminta pemerintah hemat dalam menggunakan anggaran, mengingat kondisi pelemahan rupiah yang menurutnya sangat mengkhawatirkan.
Menurutnya, penyelenggaraan konferensi itu tak perlu dibatalkan. Namun, Sandi meminta penyelenggaraannya dibuat sederhana tanpa menghambur-hamburkan anggaran yang tidak perlu.
"Saya rasa tidak perlu sampai batal ya. Tapi cobalah untuk berhemat. Acara seperti itu bisa tetap dilangsungkan dengan cara sederhana. Misalnya jamuan makanannya disederhanakan, minum air putih, makanan dari nasi ulam, warung nasi wardani," kata Sandi di sela-sela kunjungannya di Ponpes Nurul Jadid, di Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (6/10/2018).
"Saya yakin para peserta pertemuan juga akan mengerti kesederhanaan ini, karena kita masih prihatin dengan bencana Lombok, Palu, Donggala dan Gunung Soputan," terang Sandi.
Sandi juga meminta pemerintah untuk menyetop keran impor barang kebutuhan pokok yang bisa diproduksi sendiri di dalam negeri.
"Impor hanya menguntungkan segelintir orang. Harus diberi insentif kepada pelaku usaha ekspor," tandasnya.