RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Polda Jawa Barat memastikan tidak ada nama Ratna Sarumpaet pada delapan rumah sakit di Cimahi. Capres sekaligus Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan Ratna mengaku pergi ke klinik.
"Kliniknya yang mana nanti kita cek," kata Prabowo saat jumpa pers di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).
Hal yang sama juga disampaikan Waketum Gerindra Fadli Zon. Fadli mengungkapkan Ratna memang mengaku ditangani oleh sebuah klinik usai mendapatkan penganiayaan dari tiga orang tak dikenal di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung. "Yang saya denger sih di klinik, nggak pernah ngomong di RS," ujar Fadli.
Kendati demikian Fadli mengaku tak tahu pasti klinik mana yang dituju aktivis oposisi pemerintah itu usai dianiaya.
"Dia kan mungkin dalam keadaan seperti itu belum tentu tahu berada di mana," kata Fadli.
Fadli pun mempersilakan pihak kepolisian untuk menyelidiki CCTV dari setiap klinik yang ada di Cimahi untuk mengusut tuntas peristiwa penganiayaan itu. Tujuannya, agar jelas fakta kejadian nahas yang menimpa Ratna. "Ya sekarang lakukan saja penyelidikan cari CCTV dan lain sebagainya," ujar Fadli.
Ratna Sarumpaet mengaku dianiaya sekelompok orang dan sempat mendatangi salah satu rumah sakit di Cimahi, Jawa Barat.
Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, sebelumnya mengatakan Ratna sempat ke rumah sakit setelah mengalami penganiayaan dan diturunkan sopir taksi di pinggir jalan di Cimahi, Jawa Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Umar Fana mengatakan pihaknya telah mengecek delapan rumah sakit di Cimahi. Hasilnya, tak ada nama Ratna.
Dua rumah sakit di Jalan Jenderal Haji Amir Machmud, Kota Cimahi, Jawa Barat, juga memastikan tidak pernah menangani pasien korban penganiayaan atas nama Ratna Sarumpaet pada Jumat (21/9) lalu. Dua rumah sakit dimaksud yaitu RSUD Cibabat dan RS Mitra Kasih.