RIAUMANDIRI.CO, TELUK KUANTAN - Salah satu desa di Kabupaten Kuansing sudah mulai menerapkan program padat karya yang dicanangkan pemerintah pusat melalui anggaran Dana Desa yang mereka terima. Setidaknya dari program ini mereka bisa pekerjaan 70 warga untuk normalisasi sebuah sungai.
Seperti yang diterapkan di Desa Jake, Kecamatan Kuantan Tengah. Warga bahu membahu menormalisasi sungai di desa mereka memakai anggaran dana desa yang diberikan pemerintah pusat.
Pembangunan ini tidak melibatkan kontraktor sama sekali melainkan menggunakan tenaga kerja dari warga desa mereka sendiri. Per harinya, warga yang membantu proses normalisasi sungai mendapatkan upah sebesar Rp100 ribu. Dalam beberapa minggu proyek ini sudah rampung.
"Ya kita memberdayakan warga desa sekitar 70 orang untuk normalisasi sungai ini. Mayoritas pekerjanya ibu-ibu. Setiap hari tukang 50 sampai 70 orang," ujar Kades Jake, Mariantoni, di desanya baru-baru ini.
Dikatakan Kades yang akrab dengan awak media ini, padat karya merupakan kegiatan pembangunan proyek yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia jika dibandingkan dengan mesin.
"Alhamdulillah, program padat karya ini sangat terasa sekali manfaatnya, di desa kami hampir seratus orang warga diberdayakan. Tujuannya membuka lapangan pekerjaan bagi keluarga miskin atau kurang mampu dapat terwujud," terangnya.
Dia menambahkan, adapun dasar normalisasi sungai sepanjang 200 meter ini dikerjakan ialah, karena sudah semakin mengecilnya kapasitas sungai akibat terjadinya pendangkalan dan penyempitan badan sungai, baik karena faktor alam maupun ulah manusia.
"Sungai ini sudah semakin mengecil dan dangkal. Salah satu yang sering menjadi penyebab, misalnya adalah makin padatnya rumah di bantaran sungai. Agar air tak meluap, dan tebing sungai tidak erosi, normalisasi sungai menjadi salah satu solusinya," pungkas dia.
Reporter: Suandri