YANGON (HR) – Ratusan pelajar di wilayah Letpadan, Kota Yangon, Myanmar, dilaporkan melakukan aksi unjuk rasa. Aksi tersebut berakhir ricuh setelah bentrokan dengan polisi anti huru hara setempat tak terhindarkan.
Seperti diberitakan BBC, Selasa (10/3), para pelajar menginginkan hukum pendidikan yang baru, termasuk desentralisasi sistem sekolah, memberikan pelajar hak untuk membentuk serikat pekerja, dan mengajar dalam bahasa etnis minoritas.
Ketegangan para pelajar dan polisi anti huru hara di wilayah Letpadan sebenarnya sudah terjadi sejak minggu lalu. Namun, puncak aksi unjuk rasa yang berakhir bentrokan terjadi pada Selasa pagi waktu setempat.
Berdasarkan laporan media lokal Myanmar, sekira 200 pelajar berusaha untuk mendorong barisan polisi anti huru hara. Akibat kejadian itu, beberapa pelajar dilaporkan pingsan.
Ratusan pelajar tersebut awalnya berencana melanjutkan aksi unjuk rasa mereka ke pusat Kota Yangon, namun polisi anti huru hara setempat sudah memblokade mereka dari wilayah Letpadan, sekira 140 kilometer dari pusat Kota Yangon.(okz/ivi)