RIAUMANDIRI.CO, TELUK KUANTAN - Badan Pusat Statistik (BPS) Kuantan Singingi mengeluarkan hasil survei sosial ekonomi garis kemiskinan dan penduduk miskin tahun 2017 di daerah setempat. Dari hasil survei BPS itu, terjadi kenaikan angka kemiskinan sebanyak 0,12 persen.
Berdasarkan data yang diperoleh Riaumandiri.co dari Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kuansing, Wahyu Adhiputra saat dikonfirmasi di kantornya, Kamis (21/9/2018) mengatakan, pada 2016 tingkat kemiskinan di Kuansing mencapai angka 31.220 jiwa, sementara di tahun 2017, terdapat 31.950 jiwa penduduk miskin.
"Memang, berdasarkan hasil survei kami di Kabupaten Kuansing, kalau dibandikan tahun 2016 dengan 2017 terjadi peningkatan angka kemiskinan yang presentasenya mencapai 0,12 Persen," ungkap Adhi kepada Riaumandiri.co.
Dikatakan Adhi, indikator kenaikan angka kemiskinan tersebut disebabkan merosotnya pendapatan per kapita masyarakat setiap bulan yang hanya Rp497.747. Kondisi ini didapati pada masyarakat perekonomian menengah ke bawah yang mengais rezeki dari hasil pertanian dan perkebunan.
"Rendahnya harga jual karet saat ini berkisar di bawah Rp10 ribu per kilogram membuat pendapatan petani menurun drastis. Akibatnya mereka kesulitan memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Sedangkan 40 persen masyarakat Kuansing itu mata pencaharian bertani," ujarnya.
Ditanya mengenai gambaran angka kemiskinan tahun depan, dia menyampaikan, jika pemerintah tidak segera berbenah memperbaiki ekonomi, diyakini angka kemiskinan di Kabupaten Kuansing akan semakin meningkat lagi.
"Jadi, peningkatan 0,12 persen ini merupakan hasil yang harus menjadi perhatian oleh Pemerintah Kuansing agar di tahun yang akan datang angka kemiskinan ini bisa berkurang," pungkas Adhi.
Reporter: Suandri