RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Ratusan mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) menggelar sidang rakyat di depan gerbang masuk kantor DPRD Riau, Jalan Jenderal Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau, Senin (17/9/2018). Mereka mendesak agar rakyat Riau turut mengelola Blok Rokan bersama dengan PT Pertamina (Tbk).
Pantuan Riaumandiri.co, aksi dimulai sekitar pukul 15.30 WIB, dimana massa mendatangi Kantor DPRD Riau. Sejumlah orator dari peserta aksi menyampaikan aspirasi.
Bahwa perjuangan Blok Rokan ini murni untik rakyat Riau. Pemerintah pusat tidak ada membawa masyarakat Riau dalam upaya pengelolaan Blok Rokan," teriak Koordinator Lapangan (Korlap) Septian Hadi dalam orasinya.
Dia mengatakan, jika masyarakat bisa mengelola Blok Rokan ini, pasti masyarakat Rau akan sejahtera.
Sekitar pukul 16.00 WIB, massa yang menyanyikan lagu Indonesia Raya, dengan membawa gulungan karton menyanyikan lagu nasional, meringsek maju berupaya menembus pagar betis yang dibangun polisi wanita dari Polresta Pekanbaru. Lemparan air mineral pun terlihat mewarnai aksi sore itu.
"Kita sebagai putra riau, kami menuntut hak-hak kami," kata Yusrial selaku Ketua HMII Unilak Riau.
Sekitar pukul 16.00 WIB, bentrokan kembali pecah antara pendemo dengan aparat kepolisian. Dimana, pendemo laki-laki kembali maju ke depan berupaya menembus pagar betis yang dibangun aparat kepolisian.
"Kita liat tak ada itikad baik dari anggota Dewan. Mari kita rapatkan barisan. Laki-laki berada di barisan depan. Maju ke depan jangan ada yang anarkis," kata Septian lebih lanjut.
Tak ayal, aksi dorong pun terjadi antara pendemo dan pihak kepolisian. Sementara itu dari dari Satuann Shabara Polresta Pekanbaru dengan tameng dan tongkat telah menanti di belakang pagar pintu masuk DPRD Riau.
"In menjadi pertanyaan besar mengapa ini terjadi. Mengapa pihak kepolisian dan Dewan tidak menanggapi. Sudah berjam-jam kami disini, tak ada itikad baik dari kalian semua. Kami hanya ingin masuk dan berdiskusi di dalam sana. Mengapa kami tidak boleh masuk ke dalam Gedung DPRD Riau yang dibangun dari uang rakyat," sebut Septian dari mobil komando.
Setelah beberapa kali bentrok dan melakukan orasinya, akhirnya salah seorang wakil rakyat keluar. Dia adalah Wakil Ketua DPRD Riau Sunaryo. Setelah Sunaryo menghampiri mereka, mahasiswa langsung menggelar sidang rakyat dengan disaksikan oleh Sunaryo dan aparat kepolisian.
"Tema kali ini adalah, Unilak menjemput marwah perekonomian Riau. Riau berdaya di negeri yang kaya. Kita akan menggelar sidang rakyat disini (jalan). Berangkat dari kebijakan pemerintah pusat yang tidak berpihak kepada masyarakat Riau," kata Septian Hadi.
Dalam sidang itu, Septian membacakan pernyataan sikap para mahasiswa. Ia menyebut, meskipun blok Rokan yang merupakan migas terbesar se Asia Tenggara jatuh ke PT Pertamina, namun nyatanya sumber daya alam di Riau serasa dikangkangi.
PT Pertamina ujar dia, hanya berkedok ibu Pertiwi. "Kami ingin pemerintah membentuk BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) dalam pengelolaan blok Rokan nantinya. Sehingga eksistensi Riau yang kaya dibuat tak berdaya bak bagaikan ayam yang mati di lumbung padi," ucapnya.
Pembentukan BUMD terdapat dalam peraturan perundang-undangan Nomor 22 Tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi. Dalam Pasal 21 menyatakan bahwa, penetapan badan usaha wilayah kerja dapat ditetapkan oleh menteri setelah berkonsultasi dengan pemerintah daerah.
"Kami juga menuntut agar pemerintah dapat menstabilkan nilai tukar rupiah. Caranya dengan menolak impor asing dan lebih memperdayakan produksi lokal untuk perekonomian negeri," sebutnya.
Kemudian, ia meminta agar pemerintah pusat mengkaji ulang di dalam penetapan PT Pertamina sebagai pemenang pengelolaan blok Rokan dengan melihat kurva permintaan masyarakat Riau serta kajian strategis BUMD.
"Sudah saatnya Riau membentuk kilang minyak sendiri dan study laboratorium mengenai migas sebagai bentuk edukasi persiapan untuk putra-putri Riau kedepan agar siap mandir secara SDM maupun permodalan di masa yang akan datang," ujarnya.
Menanggapi pernyataan mahasiswa, Wakil Ketua DPRD Riau Sunaryo pun akhirnya buka suara. Ia mengapresiasi pendapat mahasiswa yang berani menyuarakan persoalan blok Rokan. DPRD bersama pihak lainnya tak tinggal diam ketika blok Rokan jatuh ke Pertamina.
"DPRD sudah memberikan dukungan bersama Pemprov dan elemen lain, bersama ikut langsung ke Jakarta. Ini menunjukkan komitmen kita untuk memperjuangkan bersama. Ini menambah semangat kita semua. Kita adalah satu bagian untuk memperjuangkan blok Rokan," ungkapnya.
Pernyataan sikap mahasiswa ini akan dipertimbangkan oleh anggota dewan. Pernyataan sikap ini kemudian dijadikan nota kesepahaman yang nantinya akan disampaikan DPRD Riau ke DPR RI.
"Ini akan kita dudukkan dan insyaallah akan kita berikan ke wakil kita di DPR RI. Ini akan kita sampaikan dalam Minggu ini dan kita berjanji akan memberikan bukti bahwa kami telah memberikannya kepada wakil di DPR RI," beber politisi PAN tersebut.
Reporter: Dodi Ferdian