RIAUMANDIRI.CO, KUALA LUMPUR - Innovation Center Director Rumah Zakat, Syauqi Rabbani hadir sebagai pembicara dalam Event Rountable on Waqf yang diseleranggarakan oleh World Bank, INCEIF-Isra di Sasana kijang, Kuala lumpur, Malaysia, Kamis (13/9/2018).
Pihak penyelenggara menilai Rumah Zakat sebagai institusi yang sukses dalam pengelolaan wakaf sehingga diundang dalam event internasional ini untuk menyampaikan potensi wakaf dalam perkembangan sosial ekonomi, dan kontribusi sosialnya untuk menumbukan ekonomi pasar secara efektif.
Dalam paparannya, Syauqi menyampaikan tentang potensi wakaf sebagai fungsi pemberdayaan di Desa Berdaya Rumah zakat.
"Dana wakaf bisa dioptimalkan dengan pembangunan infrastruktur di Desa berdaya yang jumlahnya mencapai 1.237 Desa," paparnya di depan para peserta.
Selanjutnya ia pun menjelaskan alasan desa dipilih sebagai implementasi dalam mengoptimalkan wakaf. Menurutnya, dengan menyelesaikan masalah di desa berarti menyelesaikan 40% masalah negara.
Untuk merespon potensi wakaf ini Rumah zakat membuat strategi dengan membangun unit dalam pengelolaan wakaf yaitu Rumah Wakaf. Rumah Wakaf memiliki 3 fokus utama yaitu kesehatan, pertanian dan infrastruktur.
.
"Adapun tahap optimalisasi wakaf adalah wakaf sebagai amal jariah, wakaf sebagai aset produktif, wakaf sebagai sektor bisnis nyata dan instrumen keuangan vital," tuturnya.
Wakaf sebagai amal jariyah bisa direalisasikan untuk fasilitas publik seperti pembangunan water well, atau jembatan, sebagai aset produktif wakaf bisa dioptimalkan untuk membangun layanan publik seperti rumah sakit, klinik, sekolah dan islamic center atau lahan pertanian.
Sementara sebagai sektor bisnis nyata Syauqi mengambil contoh case study mengenai 'Rumah Sakit Edelweis' yang berhasil didanai dari wakaf.