RIAUMANDIRI.CO, BANGKINANG - Jelang pelaksanaan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019, Bupati Kampar Azis Zaenal mengimbau seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Kampar menjaga netralitas.
"Jadilah motivator bagi masyarakat, jangan malah menjadi provokator, agar pemilu yang aman, damai, dan sejuk dapat tercipta sebagaimana kita harapkan," ungkap Bupati dalam sambutannya menghadiri Deklarasi Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 yang Aman, Damai dan Sejuk di aula Kantor Bupati Kampar, Jumat (7/9/2018).
Ditambahkan Azis, penandatanganan deklarasi ini tak sekadar agenda seremonial, namun semua pihak yang ikut dalam deklarasi ini diharapkan komit menjaga situasi yang aman, damai, dan kondusif.
“Sesungguhnya masyarakat saya itu orang-orang yang manut, tidak pernah ada gejolak besar yang terjadi di Kampar. Namun adanya kerikil-kerikil kecil itu biasa, makanya saya yakin, apalagi kita sudah mendeklarasikannya bersama-sama, Pilleg dan Pilpres 2019 di Kabupaten Kampar akan aman, damai, dan kondusif," ujar Azis.
Selain itu, dia mengimbau kepada para calon legislatif, melalui kampanye yang dimulai 29 September nanti untuk memaparkan program yang baik kepada masyarakat, dan tidak menyebarkan fitnah maupun hoax.
"Jangan masyarakat diadu domba, karena sejatinya masyarakat Kampar adalah orang baik-baik, jangan membuat berita hoax karena masyarakat sudah cerdas untuk memilih apa yang terbaik untuk masyarakat Kampar," beber Bupati.
Sementara itu, Kapolres Kampar, Andri Ananta Yudhistira mengatakan bahwa deklarasi ini merupakan deklarasi ketiga yang dihadirinya. Dia sepakat untuk menciptakan pileg dan pilpres yang aman serta tertib dan kondusif.
“Untuk Pemilihan legislatif nanti, ada 632 orang calon legislatif yang mendaftar dan yang akan lolos hanya 45 orang. Untuk itu saya mengimbau kepada seluruh calon agar bersaing secara sehat. Saya menganalogikan ini suatu pertandingan yang harus dilakukan secara sportif, semoga dengan deklarasi ini dapat menciptakan suasana yang sejuk, bisa bersama merawat dan menjaga kemerdekaan Republik Indonesia,” harap Andri.
Reporter: Ari Amrizal