RIAUMANDIRI.CO, TEMBILAHAN - Bupati Indragiri Hilir HM Wardan menyambangi kediaman ahli kelapa dunia, Prof Wisnu Gardjito di Depok, Sabtu (25/8/2018). Kunjungan ini sebagai bagian dari upaya menemukan solusi persoalan fluktuasi harga kelapa.
Pertemuan antara Bupati dengan Prof Wisnu Gardjito dilakukan dalam rangka pemaparan tentang tata cara kerja sama pengolahan kelapa terpadu dengan model petik-olah-jual-untung (Pelaju).
Pemaparan tersebut, spesifik berkutat di seputar persoalan pengolahan kelapa sampai ke penyediaan pasar 1600 produk turunan kelapa karya Prof Wisnu. Pemaparan disertai juga dengan estimasi biaya yang efisien guna meningkatkan nilai jual kelapa.
HM Wardan mengaku senang setelah mendengarkan pemaparan dari Prof Wisnu. Dia mengatakan, keinginannya untuk 'menduniakan' kelapa Kabupaten Inhil kian besar.
"Saya semakin optimistis terhadap penyelesaian permasalahan fluktuasi harga kelapa dengan hadirnya Prof Wisnu di tengah-tengah masyarakat petani kelapa kita," ujar Bupati.
Untuk lebih serius dan fokus dalam upaya mencari solusi atas kebuntuan persoalan fluktuasi harga kelapa, dikatakan Bupati, rencananya Prof Wisnu untuk sementara akan tinggal di Kabupaten Inhil.
Atas hal tersebut, Bupati berjanji untuk menyediakan akomodasi, seperti tempat tinggal dan keperluan lainnya bagi Prof Wisnu Gardjito.
Sekda Inhil, H Said Syarifuddin yang turut hadir kala itu, mengucapkan terima kasih kepada Prof Wisnu Gardjito yang telah meluangkan waktu dan tenaga demi tercapainya stabilitas harga kelapa di Kabupaten Inhil.
Dia mengaku begitu antusias mendengar rencana Prof Wisnu Gardjito yang akan tinggal di Inhil dalam upaya penyelesaian persoalan fluktuasi harga kelapa.
"Namun, untuk jangka pendek, yang begitu saya harapkan, Pemkab Inhil bersama Prof Wisnu dapat menemukan solusi terkait harga kelapa yang turun drastis saat ini," tukas Sekda.
Usai pemaparan, Bupati atas nama Pemerintah Kabupaten Inhil bersama Prof Wisnu Gardjito menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama pengolahan kelapa terpadu dengan model Pelaju tersebut.
Menurut Prof Wisnu Gardjito selaku Direktur PT Improvement Institute, pengolahan dan pemasaran produk turunan kelapa secara besar-besaran akan mampu mengatasi permasalahan harga jual kelapa yang fluktuatif di tataran petani karena meningkatnya permintaan melalui pola pemberdayaan masyarakat.
"Tentunya konsep yang kita tawarkan adalah melalui pendirian koperasi yang dikelola langsung oleh masyarakat," ungkapnya.
Turut hadir pada pertemuan itu, sejumlah pejabat eselon II dan III yang terkait dalam penanganan kelapa secara terpadu dan terintegrasi antar perangkat daerah. (Adv/herman)